Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon mengajak masyarakat mengawasi pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 agar berlangsung secara jujur dan adil.

"Kami berusaha semaksimal mungkin dengan segala macam cara supaya tidak ada kecurangan, termasuk menjadikan semua menjadi saksi. Artinya, masyarakat, dari kedua belah pihak," katanya, di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu saat menyampaikan pernyataan sikap bersama terkait daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah.

Fadli ingin masyarakat sebagai saksi memastikan hasil pemungutan suara itu setelah dituangkan dalam formulir C1 tidak ada yang mengutak-utik.

"Kita ingin semua menjadi saksi. Semua orang melihat. Apa sih hasilnya di tempat pemungutan suara (TPS) itu. Dan kemudian setelah jadi C1 jangan ada diutak-utik lagi. Kemudian, dibawa ke kecamatan," katanya.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu mengakui saksi-saksi resmi dari partai politik memang sudah ada.

Namun, kata dia, saksi di luar pihak itu sangat perlu untuk menjamin tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan pemilu.

Sebelumnya, Fadli usai peluncuran antologi puisi keempatnya di Restoran Al Jazeerah Polonia, Jakarta, Senin (8/4) malam, juga menyampaikan rakyat adalah elemen terpenting yang menjadi pengawas agar pemilihan umum berjalan dengan jujur dan adil.

"Kami berharap pemilu diawasi oleh semua pihak. Ada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), panwas, ada saksi-saksi dari partai politik, dari relawan. Ada 'international observer'," katanya.

Akan tetapi, kata dia, yang paling penting menjadi saksi adalah rakyat.
 

Pewarta: M Arief Iskandar dan Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019