Banjarmasin (ANTARA News)- Pesawat terbang Boieng 731 yang membawa rombongan Presiden Soesilo Bambang yodhoyono (SBY) dan rombongan terbang dari Halim Perdanakusuma Jakarta untuk mendarat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin sempat berputar-putar selama setengah jam lantaran gangguan cuaca yang sangat buruk. "Rombongan kami sempat cemas, secara bersama-sama saya dan rombongan sempat berdoa khusuk, termasuk isteri saya, saya lihat zikirnya kencang dan sungguh luar biasa" kata Presiden SBY ketika mengungkapkan pengalamanya saat mendarat petang tadi, di hadapan ribuan umat Islam yang mengikuti acara halal bil halal di masjid Raya Sabilah Muhtadin, Banjarmasin, Kamis malam. Berdasarkan keterangan Presiden SBY, seharusnya pesawat yang membawa rombongan dari Jakarta itu sudah berada di atas Banjarmasin, pukul 16.05 Wita, tetapi cuaca sangat buruk hingga pasawat tak bisa masuk lalu berputar-putar di udara selama setengah jam. Melihat kondisi demikian maka, tambah SBY ia sempat berdialog dengan ajudannya yang seorang angkatan udara Kolonel Bagus, yang pernah menerbangkan pesawat serupa guna membicarakannya dengan pilot pesawat tersebut. "Pesan saya kala itu, kalau tidak tembus sebaiknya pendaratan pesawat tidak dipaksakan, lebih baik mendarat dulu di Balikpapan, tetapi kemudian diputuskan tetap mendarat, dan selamat," kata SBY. Melihat kenyataan tersebut, banyak pelajaran yang bisa diambil bahwa manusia itu sebenarnya sangat kecil di hadapan Allah SWT, Tuhan sungguh maha kuasa, maka sepatutnyalah berserah diri, tidak sombong untuk memohon rahmatNya, sehingga dalam keadaan yang sulitpun bisa diberikan pertolongan dari yang maha kuasa tersebut. Menurut SBY, pengalaman serupa ternyata dialami pula oleh Menteri Agama yang terbang dari Balikpapan menuju Banjarmasin namun karena cuaca buruk itu ternyata kembali ke Balikpapan, makanya Menteri Agama agak terlambat ke Banjarmasin lantaran pesawatnya baru mendarat. Menurut Presiden, kedatangan dirinya bersama sejumlah Menteri ke Banjarmasin pertama untuk menghadiri Halal bilhalal tersebut, kedua untuk membuka Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) yang berlangsung Jumat besok, serta meresmikan pos pelayanan terpadu (posyando) terpadu. Dituturkannya sebelum ke Banjarmasin, ia sempat menghadiri peresmian pemanfaatkan sebanyak 100 ribu rumah sederhana di Bogor, Jawa Barat yang nantinya diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi lemah. Keberadaan rumah sederhana demikian, sungguh diperlukan masyarakat, maka diminta seluruh gubernur, bupati atau walikota termasuk yang ada di Kalimantan Selatan untuk memprogramkan pembangunan rumah sederhana itu dengan bekerjasama dengan pihak pengembang maupun dengan pihak perbankan. Dalam kesempatan acara Halal bilhalal itu, Presiden memberikan bantuan kepada sejumlah pondok pesantren yang ada di Kalsel senilai Rp250 juta, yang diterima secara simbolis tiga pondok pesantern yaitu, pondok pesantren Darul Hijrah, Nurul Hidayah, serta pondok pesantren Rasyidiah Halidiyah.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007