Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui, apabila satu persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperuntukan bagi upaya pengadaan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah. "Usul Saudara Lukman Purnomosidi agar satu persen dana APBN dialokasikan bagi perumahan merupakan masukan yang baik," kata Presiden saat meresmikan 100.000 Rumah Sederhana Sehat di Citra Indah Jonggol Bogor Jawa Barat, Kamis. Lukman Purnomosisi yang dimaksud Kepala Negara adalah Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI). Presiden minta, agar usulan tersebut dapat ditindaklanjuti DPR RI dan Menteri Negara Perumahan Rakyat, karena merupakan usulan positif untuk mendukung program masyarakat apalagi yang berpendapatan rendah. Presiden mengingatkan, dalam kondisi kehidupan bernegara yang sering muncul riak-riak tidak membuat pemerintah berhenti menjalankan program bagi kepentingan masyarakat berpendapatan rendah termasuk dalam hal ini pengadaan Rumah Sederhana Sehat (RSH). "Terkait hal itu saya telah menginstruksikan untuk mengarahkan APBN bagi kepentingan masyarakat berpendapatan rendah. Tidak ada lagi uang APBN untuk membangun gedung perkantoran mewah," ujar Kepala Negara. Presiden mengatakan saat ini setiap pengeluaran dalam APBN harus dipertanggungjawabkan, serta tidak ada pejabat pemerintah yang bisa main-main dengan uang negara. Pada kesempatan tersebut, Presiden berkesempatan menyaksikan langsung serah terima kunci kepada penghuni rumah yang diwakili prajurit TNI, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pekerja sekaligus dukungan berupa pemberian bantuan maupun pinjaman uang muka. Pihak Yayasan Kesejahteraan Perumahan Prajurit (YKPP) untuk TNI/Polri, seperti dijelaskan Ketuanya Tumiyo, pihaknya memberikan bantuan uang muka sebesar Rp14 juta serta dikembalikan saat pensiun nanti tanpa dikenakan bunga. Sedangkan, baik Jamsostek maupun Bapertarum masing-masing baru menyediakan alokasi pinjaman uang muka maksimal sampai dengan Rp10 juta, serta tengah dipertimbankan untuk menaikan plafond menjadi Ro20 juta, paparnya. Bahkan, pihak Angkatan Laut membeli RSH hampir satu cluster di Perumahan Citra Indah yang diresmikan Presiden dengan difasilitasi melalui bantuan uang muka yang disediakan YKPP. Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Slamet Soebijanto, keberadaan perumahan TNI di Citra Indah yang difasilitasi yayasan merupakan upaya TNI-AL menyejahterakan prajuritnya. Tumiyo mengatakan, dalam komplek di Citra Indah tersebut prajurit TNI disamping mendapat bantuan Rp14 juta dari YKPP juga mendapat bantuan dari TNI-AL sendiri sebesar Rp10 juta. Sejak dipasarkan pada tahun 1996 sudah 18 klaster dikembangkan di Citra Indah Jonggol di atas lahan seluas 200 hektar serta jumlah rumah yang terbangun sebanyak 8.000 unit dan bertambah 9200 akhir tahun 2007. Menneg Perumahan Rakyat, M. Yusuf Asy`ari, mengatakan bahwa apabila pihaknya mendapat anggaran Rp8 triliun akan dipergunakan untuk memperkuat permodalan Perumnas, membentuk dana bergulir untuk pembiayaan rumah dan pengadaan tanah (land bank). Dana tersebut akan dikelola melalui Badan Layanan Umum (BLU) yang saat ini tengah digodok di Departemen Keuangan. Dana sebesar itu juga dapat dipergunakan bagi program sewa beli untuk Rusunami maupun RSH. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007