Ankara (ANTARA) - Pasukan yang setia kepada Pemerintah Perjanjian Nasional (GNA), yang didukung PBB, pada Senin (8/4) merebut dua pangkalan militer di dekat ibu kota negeri tersebut dari pasukan Jenderal Khalifa Haftar, kata jejaring sosial GNA.

Serangan balasan itu, yang dijuluki "Gunung Api Kemurkaan", mematahkan serangan yang dilancarkan oleh pasukan Haftar di Tripoli dan kota besar lain. Pasukan GNA merebut kembali pangkalan militer Yarmouk dan As-Sawareh, kata postingan di media sosial.

Sebanyak 23 personel pasukan Haftar ditangkap selama operasi tersebut, kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.

Pasukan GNA juga merebut kembali Bandar Udara Internasional Tripoli dari pasukan Haftar, kata satu sumber militer yang setia kepada GNA.

Sementara itu, penerbangan kembali normal di Bandar Udara Mitiga di ibu kota Libya, setelah bandara tersebut menjadi sasaran serangan pada Senin oleh pesawat tempur yang berafiliasi kepada pemerintah Libya Timur dan pasukan yang setia kepada Haftar.

Pada Kamis lalu (4/4), Haftar melancarkan operasi militer dengan tujuan merebut Tripoli. Namun setelah keberhasilan awal, operasi tersebut tampaknya telah dihentikan pada Senin.

Libya terus dirongrong kekacauan sejak 2011, ketika aksi perlawanan berdarah --yang didukung NATO-- mengakibatkan tergulingnya dan tewasnya orang kuat Libya Muammar Gaddafi, setelah empat dasawarsa memangku jabatan.

Sejak itu, negeri tersebut terjerumus ke dalam perpecahan politik, yang mengakibatkan munculnya dua kursi pemerintahan: satu di Kota Al-Bayda di Libya Timur, yang berafiliasi kepada Jenderal Khalifa Haftar, dan satu lagi di Tripoli --yang mendapat dukungan PBB.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019