Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai, usulan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) agar anggaran untuk sektor perumahan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masuk akal demi mempercepat pemenuhan program pembangunan bagi rakyat. "Ini masukan yang baik, namun harus dipertimbangkan dan disinkronkan dengan pos-pos lainnya dalam APBN," kata Presiden Yudhoyono, dalam sambutannya pada peresmian pembangunan 100 unit Rumah Sederhana Sehat (RSH) yang dipusatkan di kawasan perumahan Citra Indah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Kamis. Menurut Presiden, perumahan adalah salah satu kebutuhan dasar setelah pangan dan sandang, sehingga wajib bagi pemerintah memikirkan dan menyediakan hunian yang layak, bersih dan sehat bagi masyarakat terutama berpenghasilan rendah. "Karena tujuannya jelas, saya minta menteri terkait bersama dengan DPR tolong dilihat," kata Presiden lagi. Sebelumnya, Ketua DPP REI Lukman Purnomosidi dalam sambutannya menjelaskan, RSH yang dibangun anggota REI itu merupakan yang kedua kalinya setelah tahap pertama sebanyak 100.000 unit (di Semarang) juga diresmikan Kepala Negara pada Maret 2006. "Saya berharap program ini meneruskan komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat utamanya berpenghasilan rendah di perkotaan," kata Lukman. Ia menjelaskan, sektor perumahan hendaknya ditempatkan pada posisi yang semestinya seperti sektor vital lainnya. Anggaran yang dibutuhkan cukup satu persen dari APBN yang disediakan secara bertahap. "Kalau ini bisa terealisasi maka kita akan menyaksikan ratusan ribu keluarga PNS, TNI/ Polri dan pekerja mendapatkan rumah yang layak dengan harga yang terjangkau," ujarnya. "Seharusnya ada terobosan politik untuk keberhasilan pembangunan perumahan rakyat melalui peningkatan posisi atau peran sektor perumahan rakyat sebagai salah satu sektor yang sejajar dengan sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, pangan, dan sektor lain," ujarnya. Ia berpendapat, kalau sektor pendidikan sangat berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa telah mendapat dukungan anggaran 20 persen dari APBN tentunya dalam pelaksanaannya memiliki keterkaitan dengan sektor lain termasuk perumahan. Menurutnya, pembangunan RSH masih dihadapkan pada berbagai permasalahan dan kendala antara lain kelangkaan listrik, keterbatasan infrastruktur, kelangkaan lahan, kenaikan harga bahan bangunan, keterbatasan daya beli, serta ekonomi biaya tinggi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007