Jakarta (ANTARA News) - Kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke pembangunan yang selama ini senilai 20 persen diprediksi bakal berkurang menjadi 10 persen, akibat likuiditas yang semakin berkurang sehingga kontribusi swasta diharapkan akan lebih besar. "Makanya, nanti dengan berkurangnya kontribusi APBN terhadap pembangunan, kita harus siap dengan regulasi yang bisa menciptakan iklim investasi," kata Menteri Negara (Menneg) Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Paskah Suzetta, di Jakarta, Kamis. Selain itu, menurut dia, pemerintah juga harus melakukan reformasi birokrasi melalui perampingan struktur organisasi, termasuk menyangkut keberadaan Pegawai Negeri SIpil (PNS). "Saya perkirakan dari sekitar 6 juta PNS yang ada saat ini, mungkin harus kita rampingkan menjadi 20 persen saja, artinya tinggal satu jutaan," kata Paskah. Menurut dia, kontribusi yang berkurang, antara lain dalam bentuk subsidi, dan belanja modal. Dengan peningkatan porsi sektor swasta, dikatakannya, rasionalisasi birokrasi pemerintah, serta penurunan subsidi diharapkan dapat dikompensasi. "Pelayanan publik akan tetap dilakukan oleh pemerintah, tapi sarananya itu akan dikombinasikan antara swasta dengan pemerintah," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007