Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Lippo (LPBN) mengungkapkan bahwa perseroan hingga kuartal ketiga 2007 berhasil menyalurkan kredit Rp16,803 triliun atau naik 54 persen "year-on-year" (YoY). Presiden Direktur LPBN, Henk G. Mulder, dalam siaran persnya, Kamis, mengemukakan bahwa pertumbuhan kredit yang kuat tercatat pada semua segmen, dengan penekanan pada pemberian kredit kepada segmen konsumen dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Menurut Henk, portofolio kredit perseroan terdiri dari 32 persen kredit korporasi, 44 persen kredit komersial/UKM dan 24 persen kredit konsumsi. Dia juga mengungkapkan, pertumbuhan kredit tersebut telah mendorong peningkatan kinerja operasional dalam sembilan bulan pertama 2007. Total pendapatan operasional tumbuh sebesar 29 persen YoY mencapai Rp2,008 triliun, sedangkan pendapatan Bunga Bersih naik 15 persen YoY menjadi Rp1,365 triliun. Untuk pendapatan operasional lainnya meningkat 76 persen YoY menjadi Rp643 miliar hingga laporan 31 September 2007. Laba bersih setelah pajak dan provisi senilai Rp463 miliar atau menguat 14 persen dibanding kuartal ketiga 2006. "Meskipun ekonomi global saat ini masih menghadapi tantangan, Bank Lippo terus melanjutkan pertumbuhan kredit dan perbaikan kinerja operasional dengan menjalankan prinsip kehati-hatian," jelas Henk. Dari sisi kewajiban, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Lippo tumbuh sebesar 18 persen YoY menjadi Rp29,933 triliun dengan tetap mempertahankan komposisi pendanaan yang sehat. Komposisi DPK tetap condong ke dana murah, di mana giro dan tabungan menyumbang 67 persen dari total DPK. Henk juga mengungkapkan bahwa perseroan melakukan prinsip kehati-hatian dalam manajemen resiko kredit tercermin dengan perbaikan rasio NPL (Non Performing Loan) kotor menjadi 1,5 persen hingga kuartal ketiga tahun ini dari 2,0 persen periode sama 2006, sehingga jauh di bawah ketentuan yang berlaku. Pengelolaan dan efisiensi biaya di perseroan juga tetap baik, tercermin dari perbaikan rasio `cost-to-income` menjadi 55,0 persen dibandingkan 56,1 persen periode sembilan bulan pertama 2006. Return on Asset (ROA) sebesar 2,6 persen dan "Return on Equity" (ROE) senilai 23,0 persen hingga kuartal ketiga tahun ini. Permodalan perseroan tetap kuat dengan posisi ekuitas mencapai Rp3,737 triliun atau naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capital Adequacy Ratio (dengan memperhitungkan risiko pasar) membaik dari 17,9 persen pada akhir 31 September 2006 menjadi 20,9 persen pada akhir 31 September 2007. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007