Malang (ANTARA News) - Kepala Penerangan Pangkalan Udara (Lanud) Abd. Saleh Pakis di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kapten Wahyudi, mengatakan bahwa evakuasi badan pesawat Mandala Air yang tergelincir dan roda depannya patah di lintasan 17 lanud itu belum bisa ditentukan waktunya. "Kondisi badan pesawat saat ini masih tetap seperti semula terlihat, menelungkup bagian depannya akibat patahnya roda depan, namun kita belum tahu kapan dievakuasi," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA News di Malang, Kamis. Menurut dia, untuk melakukan evakuasi badan pesawat, pihaknya masih menunggu kedatangan tim Komisi Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT) ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pesawat Mandala Air jenis Boeing 737 seri 200 bernomor penerbangan PK-RIL 260 dan berpenumpang 89 orang tergelincir dilintasan (run way) 17 Lanud Abd. Saleh Pakis sekira pukul 13.30 WIB saat melakukan pendaratan. Tergelincirnya pesawat Mandala Air yang mengangkut 89 orang penumpang dari Jakarta tersebut akibat dari roda pesawat bagian depan patah, sehingga lima orang penumpang mengalami luka ringan akibat benturan, dan saat ini dirawat di RS Lanud Abd. Saleh. "Lima penumpang yang mengalami luka-luka ringan ini bisa langsung pulang, karena hanya mengalami pusing-pusing akibat benturan keras pada saat pesawat melakukan pendaratan yang tiba-tiba roda depan pesawatnya patah," katanya. Pesawat tujuan Jakarta-Malang yang tergelincir tersebut di piloti Tri Sumiadi dan co-pilot Susianto. Karena badan pesawat Mandala Air yang masih tetap berada di landasan, maka kemungkinan besar pesawat Sriwijaya Air yang akan menerbangkan penumpang jurusan Malang-Balikpapan ditunda. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007