Walaupun jumlah pemilih di NTT kurang lebih empat juta pemilih, sama dengan satu kabupaten/kota untuk ukuran di Jawa, namun Jokowi berkesempatan hadir, katanya

Kupang (ANTARA) -
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang, MSi mengatakan, suara rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menjadi miliki Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi).

"Dukungan masyarakat NTT terhadap Jokowi dapat dilihat dari melubernya lautan manusia, yang menghadiri kampanye Jokowi di Kota Kupang, sehingga tidak mengherankan jika dikatakan bahwa NTT milik Jokowi," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan target Capres Joko Widodo untuk meraih 80 persen suara dalam Pemilu Presiden 17 April 2019 mendatang di NTT.

Pada kampanye rapat umum di lapangan Sitarda Kota Kupang, Capres Jokowi mengharapkan, NTT bisa menyumbangkan 80 persen suara untuk pasangan calon Jokowi-Amin.

"Pada Pemilu 2014, perolehan suara di NTT untuk Jokowi-Jusuf Kalla hanya 65 persen, tetapi untuk tahun ini, minimal NTT harus 80 persen. Ya..kalau 85 boleh, 90 persen boleh, 95 juga boleh," kata Capres Jokowi.

Menurut Ahmad Atang, kehadiran Jokowi sebagai calon presiden di Kota Kupang, NTT menunjukan bahwa Jokowi peduli terhadap rakyat di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Walaupun jumlah pemilih di NTT kurang lebih empat juta pemilih, sama dengan satu kabupaten/kota untuk ukuran di Jawa, namun Jokowi berkesempatan hadir," katanya.

Kehadiran Jokowi sebagai calon presiden ini memperkuat dukungan rakyat NTT pada tanggal 17 April mendatang untuk memenangkan Jokowi di NTT.

Dukungan masyarakat NTT terhadap Jokowi dapat dilihat dari melubernya lautan manusia yang menghadiri kampanye Jokowi di Kota Kupang, sehingga tidak mengherankan jika dikatakan bahwa NTT milik Jokowi, katanya menambahkan.

Pilpres 2019 diikuti dia pasangan calon, yakni pasangan Capres-Cawapres 01, Jokowi-Ma'ruf dan pasangan Capres-Cawapres 02, Prabowo-Sandiaga.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019