Karena itu mari kita dukung beliau lagi. Saat kampanye di 2014 lalu Pak Jokowi tidak datang ke NTT tapi bisa menang di sini, apalagi sekarang beliau sudah datang, kata Lebu RayaKupang (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya meyakini, target perolehan suara yang dipatok Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo sebesar 80 persen dari daerah itu bisa tercapai.
Bahkan partai pendukung utama pasangan Capres Jokowi-Amin itu optimistis sumbangan suara dari provinsi berbasis kepulauan itu lebih dari 80 persen, kata mantan Gubernur NTT dua periode itu kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan target Capres Joko Widodo untuk meraih 80 persen suara dalam Pemilu Presiden 17 April 2019 mendatang di NTT.
Pada kampanye rapat umum di lapangan Sitarda Kota Kupang, Capres Jokowi mengharapkan, NTT bisa menyumbangkan 80 persen suara untuk pasangan Capres-Cawapres 01 Jokowi-Amin.
"Pada Pemilu 2014, perolehan suara di NTT untuk Jokowi-Jusuf Kalla hanya 65 persen, tetapi untuk tahun ini, minimal NTT harus 80 persen. Ya..kalau 85 boleh, 90 persen boleh, 95 juga boleh," kata Jokowi.
Frans Lebu Raya menambahkan, Jokowi sudah banyak memberikan perhatian dalam pembangunan di NTT selama lebih dari empat tahun terakhir dengan membangun bendungan, jalan, listrik, pelabuhan, bandara, dan pembangunan ekonomi lainnya.
Dukungan pembangunan ini kata dia, dirasakannya sebelumnya ketika dirinya masih menjabat sebagai Gubernur NTT terutama pada periode kedua (2013-2018).
"Karena itu mari kita dukung beliau lagi. Saat kampanye di 2014 lalu Pak Jokowi tidak datang ke NTT tapi bisa menang di sini, apalagi sekarang beliau sudah datang," kata Lebu Raya menambahkan.
Lebu Raya juga mengajak pendukung Jokowi-Amin di NTT berperan sebagai tim sukses untuk meraih kemenangan suara di NTT dengan target mencapai lebih dari 90 persen.
"Saya minta kita semua sebagai tim sukses, mengajak semua sanak saudara, keluarga, untuk datang TPS dengan mengenakan baju putih saat datang mencoblos," katanya menambahkan.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019