Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah tidak akan berhenti sehari pun dalam membangun untuk rakyat, meski ada riak-riak dalam kehidupan sosial dan politik di dalam negeri. "Dalam keadaan apa pun negara ini, pemerintah sebagai ujung tombak tidak boleh berhenti melayani rakyat," kata Presiden Yudhoyono, dalam sambutannya pada peresmian peresmian selesainya pembangunan Rumah Sederhana Sehat yang dipusatkan di kawasan perumahan Citra Indah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Kamis. Hadir pada acara itu Menpera Yusuf Asya`ry Menteri Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Erman Suparno, Menhan Jowono Sudarsono, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi, dan mantan Menpera Akbar Tanjung dan Cosmas Batubara. "Kita harus terus menjalankan program yang mulia itu. Prinsip yang sama-sama kita anut yaitu "the state never sleep", harafiahnya, pemerintah tidak boleh berhenti melayani rakyatnya," ujarnya. Presiden juga menekankan bahwa pejabat jangan maunya dilayani, tetapi harus dibalik, yaitu pejabat melayani rakyat. Presiden mencontohkan saat merayakan Lebaran ketika itu pula libur bersama bagi masyarakat selama enam hari kerja. "Masyarakat boleh bepergian pulang kampung. Tapi, pelayanan pemerintah kepada rakyat tidak libur, tidak berhenti sekejap pun seperti rumah sakit, kepolisian, jalan tol dan lainnya," ujar Kepala Negara, yang disambut tepuk tangan para tamu yang sebagian besar anggota REI dan warga perumahan Citra Indah.Puji REI Pada kesempatan itu, Presiden memuji keikutsertaan REI yang ikut mendukung pembangunan RSH di negeri ini sebagai upaya pemerintah menyediakan rumah sehat layak huni bagi masyarakat, terutama bagi kalangan berpenghasilan rendah. "Perumahan adalah salah satu kebutuhan dasar setelah pangan dan sandang. Karena itu, kita juga harus terus memikirkan pembangunan perumahan, utamanya kalangan berpenghasilan rendah," ujar Presiden. Wajib bagi pemerintah memikirkan dan menyediakan hunian yang layak dan bersih dan sehat bagi masyarakat, karena dengan kondisi tersebut akan tercipta anak-anak yang sehat dan cerdas pula. Sebagai ungkapan terima kasih Kepala Negara kepada REI dan seluruh pengembang perumahan, kemudian Presiden membacakan pantun "Bunga Selasih Tak Pernah Layu, REI Terima Kasih dan Thank You", yang disambut tepuk tangan para tamu. Pantun tersebut ternyata membalas pantun yang sebelumnya dilontarkan Menpera Yusuf Asya`ry saat berpidato, yang intinya meminta dukungan pemerintah dalam bentuk insentif pajak, perizinan, maupun kemudahan-kemudahan lain dalam menyediakan RSH. Menurut Presiden, apa yang telah dilakukan REI merupakan hal yang mulia, pahalanya tinggi. "Kalau di masa lalu (REI) ada sedikit dosa-dosa, Insya Allah saat ini impas karena banyak pahala," kata Presiden. Untuk itu, Presiden meminta Menpera mengeluarkan kebijakan yang tepat dan kondusif, sehingga tujuan pemerintah membangun RSH bagi masyarakat bisa dipenuhi. Menurut catatan, pembangunan RSH dalam tiga tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Pada 2005 telah dibangun 78.000 unit RSH, 2006 sebanyak 100.000 unit, dan tahun 2007 sebanyak 100.000 unit. Pembangunan RSH merupakan upaya pemerintah mencapai target pembangunan rumah baru layak huni, yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.7 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. (*)
Copyright © ANTARA 2007