Mataram (ANTARA) - Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) dari 16 provinsi mengikuti rapat kerja nasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan salah satu agenda membahas upaya pemulihan pariwisata daerah tersebut.
"Gempa bumi di mana pun bisa terjadi, tapi informasi dari Sekretaris Daerah NTB tentang siklus gempa sangat membantu kami untuk bisa memasarkan Lombok kembali di dunia internasional maupun domestik," kata Ketua Umum Astindo, Elly Hutabarat, usai pembukaan Rakernas Astindo 2019, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Menurut dia, wisatawan memang masih ada yang takut untuk datang ke Lombok jika gempa bumi masih sering terjadi.
"Saya pikir informasi tentang kegempaan di Lombok menjadi kunci emas yang dapat kita gunakan untuk membuka kembali mereka punya pikiran bahwa Lombok sudah aman," ujarnya.
Untuk menggairahkan dunia pariwisata secara nasional, kata dia, Astindo sudah menggelar pameran wisata terbesar bertajuk "Astindo Travel Fair 2019" di Jakarta pada Februari 2019. Dari kegiatan tersebut diperoleh transaksi sebesar Rp200 miliar lebih.
Seluruh anggota Astindo se-Indonesia juga didorong untuk mempromosikan wisata bagi kalangan milenial. Hal itu dilakukan dengan cara promosi melalui berbagai media sosial yang banyak digandrungi kalangan muda.
"Kami juga memperjuangkan agar harga tiket pesawat bisa diturunkan oleh maskapai penerbangan. Dampak dari masalah tersebut adalah pariwisata Lombok sangat menderita," ujarnya.
Sementara itu, Sekda NTB Rosyadi Sayuti mengakui bahwa kondisi pariwisata di daerahnya sangat terdampak akibat rentetan gempa bumi yang terjadi pada 29 Juli dan sepanjang Agustus 2018.
"Itulah dunia pariwisata. Ada hal-hal yang mengganggu dan menghambat. Sekarang kami mulai bangkit dan mudah-mudahan Astindo dapat membantu upaya pemulihan pariwisata daerah," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windiya, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga mengapresiasi upaya Astindo untuk menggelar rakernas di Lombok, sebagai salah satu upaya pemulihan pariwisata daerah setelah gempa bumi.
"Rakernas Astindo masuk dalam salah satu calender of event NTB. Mengapa kita menempatkan rapat tersebut sedemikian strategis bagi NTB karena yang diundang adalah para pelaku pariwisata itu sendiri," ujarnya.
Menurut Bayu, peranan Astindo sangat vital. Oleh sebab itu, diharapkan semua anggota asosiasi tersebut mempromosikan kebaikan-kebaikan dan memberikan informasi yang sejuk dan jernih kepada dunia agar wisatawan mau datang ke NTB.
Ketua Astindo NTB Awan Aswinabawa, juga berpendapat bahwa Rakernas Astindo di Lombok, akan menjadi salah satu daya ungkit perkembangan dan proses pemulihan pariwisata NTB. Sebab, yang datang adalah "macan-macan" pariwisata Indonesia yang akan membantu proses pemulihan pariwisata NTB pascagempa.
Pertemuan tersebut juga bisa menjadi momen bagi NTB untuk belajar dari para pakar, seperti Ketua Umum Astindo Elly Hutabara yang merupakan sesepuh pariwisata Indonesia.
"Dalam pertemuan tersebut juga akan dibicarakan topik menarik, yakni mengenai optimalisasi digital analog karena ada trend baru tentang digital poin O," ucap Awan.
Selain diikuti anggota Astindo dari 16 provinsi, Rakernas Astindo 2019 tersebut juga diikuti oleh 100 "buyers" dan 30 "seller" dari berbagai daerah.
Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019