Sabang, Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Sabang, Aceh, memastikan, kekurangan 500 lembar surat suara untuk calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang telah tiba menjelang pelaksanaan Pemilu Serentak 17 April 2019.

"Sudah, sudah diambil pekan kemarin 500 lembar dalam satu kotak. Ada pengawalan dari pihak kepolisian Sabang," tegas Ketua KIP Sabang, Azman di Sabang, Senin.

Azman mengatakan, kronologis penjemputan ratusan surat suara daerah pemilihan (dapil)-2 Kecamatan Sukajaya ini dilakukan pihaknya dengan melibatkan pengawalan polisi dari Polres Sabang.

Pihaknya langsung menumpangi kapal cepat dengan berlayar 45 menit dari Pelabuhan Balohan di Pulau Weh, Sabang menuju Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh. Begitu tiba, mereka langsung menuju Kantor KIP Aceh.

Seperti diketahui, sewaktu pengambilan surat suara secara langsung ke PT Gramedia di Medan, Sumatera Utara, Dapil-2 Kecamatan Sukajaya seharusnya mendapat 29 kotak untuk caleg DPRK Sabang periode 2019-2024.

Jumlah tersebut, satu kotak lebih banyak dibanding caleg DPRK Sabang Dapil-1 Kecamatan Suka Karya berjumlah 28 kotak karena jumlah pemilih di Sukajaya jauh lebih besar.

Data KIP Sabang menyebut, daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 25.741 jiwa, 12.686 pemilih di antaranya memilih di Dapil-1 Suka Karya mendapat 10 kursi di DPRK, dan 13.055 pemilih memilih di Dapil-2 Sukajaya mendapat jatah kursi dalam jumlah yang sama dengan total 104 tempat pemungutan suara tersebar di 18 gampong (desa).

"Pagi dari sini (Sabang), kita langsung ke KIP Aceh. Di KIP Aceh, kita ambil dan kita pulang dengan menumpang kapal sore," kata Azman.

Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri, pekan lalu sempat mengatakan, kekurangan surat suara pemilu serentak yang telah diterima oleh 23 kabupaten/kota di provinsi tersebut sudah dilaporkan ke bagian logistik pihaknya.

"Bisa saja bukan kekurangan, mungkin ya. Ada kesalahan masuk, seperti surat kami yang salah letak ke Aceh Barat. Tapi sudah diambil," katanya.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019