Jakarta (ANTARA) - Suryan Widati, istri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan batik pemberian mertuanya merupakan batik yang bersejarah baginya.
"Ini koleksi ibu mertua, batik itu dibuat saat bapak mertua saya mendalang sementara itu ibu mertua membatik," kata dia saat ditemui di Festival Wastra Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Senin.
Batik itu pun ikut dipamerkan pada Festival Wastra Nusantara, menurut kurator festival batik tersebut bermotif sodagaran, sedangkan menurut keluarga batik tersebut bermotif bunga asam.
Dalam membuat batik, ibu dari Muhadjir Effendy langsung dibimbing oleh orang tua suaminya yang berprofesi sebagai ulama dan seniman itu.
"Memang batiknya sangat rapi, rinci dan detil," kata dia.
Selain membawa kain pemberian mertuanya, dia juga membawa dua batik lainnya, salah satunya batik lawas Demakan yang bermotif bunga.
Suryan Widati mengaku banyak memiliki wastra atau kain tradisional. Dalam memilih wastra, kenyamanan dan warna yang muda dipadu-padankan menjadi pertimbangannya, salah satu yang dia sukai adalah kain dari NTT.
Dia mengatakan kain dari NTT sangat nyaman dipakai dalam kondisi saat cuaca sedang dingin atau sedang panas.
Menurut dia mengenal wastra berarti mengenal cerita di balik kain-kain tersebut, dengan mengenal kisahnya maka masyarakat akan lebih menghargai budaya bangsa.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019