Jadinya nanti seperti apa, itu urusan Allah SWT. Tapi kita berikhtiar, dan berusaha hingga hari terakhir, dan tidak berhenti," ujar KH Anwar
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Anwar Iskandar menargetkan kemenangan sebesar 70 persen di wilayah Jawa Timur, untuk pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
KH Anwar mengatakan, memang secara organisasi, Nahdlatul Ulama (NU) tidak bisa berada dalam praktik politik praktis. Namun, warga NU termasuk pengurus, kiai, dan para santri, tentunya memiliki hak politik yang sama dengan warga negara lainnya.
"Target kita, ingin Jawa Timur ini lebih dari 70 persen. Keinginan kami, untuk Jokowi-Ma'ruf," kata KH Anwar usai menghadiri ikrar dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin, di Pondok Pesantren An Nur 1, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Senin.
KH Anwar menambahkan, pihaknya akan menggunakan instrumen yang ada untuk bekerja dan memenangkan Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019, salah satu upaya yang dilakukan menggerakkan para alumni dari pondok pesantren yang ada di Jawa Timur untuk melakukan sosialisasi.
Pihaknya akan terus melakukan upaya hingga hari terakhir untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 tersebut. Dukungan dari warga NU tersebut diberikan karena Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai sebagai representasi santri terbaik.
Namun, lanjut KH Anwar, segala keputusan terkait siapa yang akan memenangkan kontestasi Pemilu 2019 tersebut, dipasrahkan kepada Allah SWT. Dirinya bersama para santri yang ada di Jawa Timur, tetap berusaha dengan sebaik-baiknya.
"Jadinya nanti seperti apa, itu urusan Allah SWT. Tapi kita berikhtiar, dan berusaha hingga hari terakhir, dan tidak berhenti," ujar KH Anwar.
Pada Pemilu 2019 untuk pemilihan presiden, akan diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Pasangan Calon Nomor Urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, dan Pasangan Calon Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pemilu yang berlangsung pada 17 April 2019, berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena proses pemungutan suara dilakukan secara serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, dan mengisi kursi pada DPR-RI, DPD, dan DPRD provinsi, kabupaten/kota.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019