"Infrastruktur memang tidak bisa dimakan. Tapi infrastruktur memudahkan mencari makan. Bagaimana bisa membawa hasil produksi dari satu daerah ke daerah lain tanpa ketersediaan infrastruktur," kata Kiai Ma'ruf saat menyampaikan pidato politik dalam acara Majelis Taklim Bersholawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut sekaligus menyindir pihak-pihak yang mengatakan infrastruktur tidak bisa dimakan.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur berupa jalan tol telah memudahkan mobilitas masyarakat dari satu daerah ke daerah lain.
Dalam kampanye akbar tersebut, Ma'ruf juga memaparkan sejumlah keberhasilan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla diantaranya pemerintah memberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk membantu kehidupan warga miskin.
"Untuk makan, dikasih BPNT. Dikasih beras, telur," katanya.
Sedangkan untuk membiayai pengobatan warga miskin, pemerintah memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
"Maka itu sudah selayaknya Pak Jokowi menyuruh kita memilihnya lagi supaya lebih banyak manfaat yang diberikannya kepada kita," katanya.
Di akhir acara, Kiai Ma'ruf tak lupa mengajak para jamaah majelis yang hadir untuk mencoblos pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf pada 17 April 2019 mendatang. Bahkan, Ma'ruf juga menjelaskan cara mencoblos dengan menggunakan surat suara berukuran besar.
Dalam acara tersebut, Kiai Ma'ruf didampingi para ulama dan tokoh diantaranya Rais Syuriah PBNU KH Manarul Hidayat dan mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Hadir pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Dewan Pengarah TKN Diaz Hendropriyono dan juga pelantun shalawat Haddad Alwi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019