"Kita harapkan Bandara Tjilik Riwut bisa menjadi sebuah motor pertumbuhan ekonomi di Kalteng," kata Jokowi usai peresmian terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya di lokasi parkir bandara itu, Senin.
Ia menyebutkan Bandara Tjilik Riwut mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang terlihat dari peningkatan jumlah penumpang.
"Itu terlihat dari jumlah penumpang yang meningkat sangat tinggi dan juga pertumbuhan sektor agro yang juga tinggi," katanya.
Jokowi menyebutkan setelah hampir 4,5 tahun dapat diselesaikan pembangunan terminal baru bandara itu yang menghabiskan anggaran sekitar Rp700 miliar.
"Semuanya dibebankan atau dianggarkan melalui APBN kita baik pembangunan terminal, perpanjangan runway," katanya.
Ia menyebutkan luas terminal bandara dari sebelumnya 15 ribu m2, saat ini totalnya mencapai 29 ribu m2. "Artinya enam kali lipat, ini besar sekali," katanya.
Ia menyebutkan pembangunan atau pembaharuan bandara itu adalah sebagai persiapan mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang dan pertumbuhan kargo di Kalteng yang cukup tinggi
"Kalau pertumbuhan penumpangnya tinggi otomatis akan banyak penerbangan dari sini, " katanya.
Mengenai rencana pemindahan ibukota RI ke Kalimantan, Presiden mengatakan belum diputuskan.
"Sudah ada kajian tapi belum diputuskan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut
Pewarta: Agus Salim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019