Data NFP AS naik 196.000 pada bulan Maret, melampaui ekspektasi

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore terkoreksi seiring kembali menguatnya indeks dolar AS.

Rupiah melemah 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.167 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.133 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan, penguatan dolar seiring dengan kenaikan data tenaga kerja nonpertanian (Non Farm Payrolls/NFP) pada Maret 2019 dibandingkan bulan sebelumnya.

"Data NFP AS naik 196.000 pada bulan Maret, melampaui ekspektasi," ujar Ibrahim.

Data ketenagakerjaan AS kembali menguat setelah pada Februari lalu sempat melambat. Pada Februari, data NFP AS hanya bertambah 33.000.

Dari domestik, cadangan devisa Indonesia tercatat 124,54 miliar dolar AS pada akhir Maret 2019. Angka tersebut meningkat 1,27 miliar dolar AS dibandingkan dengan 123,27 miliar dolar AS pada akhir Februari 2019. Tapi tampaknya belum mampu mengerek rupiah positif.

Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi dibuka melemah Rp14.151 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.148 per dolar AS hingga Rp14.173 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.145 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.158 per dolar AS.

Baca juga: Analis: Rupiah akan bergerak menguat hari ini

Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 6,17 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019