Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik menjelang pemilu membuka layanan nonstop, sepekan penuh tanpa libur, untuk pengurusan Kartu Tanpa Penduduk Elektronik (KTP-e) karena menurut perkiraan masih ada 43.587 warga yang belum mengikuti perekaman data KTP-e, salah satu syarat seorang warga bisa menggunakan hak pilih.

"Layanan non-stop ini memang dikhususkan menjelang pelaksanaan pemilu, karena itu kami ngebut supaya warga bisa terekam semua," kata Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gresik Siti Muklisyatin di Gresik, Senin.

Siti memperkirakan di antara warga yang belum mengikuti perekaman data kependudukan ada warga yang sudah meninggal dunia namun kematiannya belum dilaporkan, remaja yang baru menginjak usia 17 tahun, dan warga yang pindah ke luar daerah atau merantau ke luar negeri.

"Dari data yang dimiliki Dispendukcapil, orang meninggal tidak melapor 40 persen, kemudian 20 persen lagi pemuda yang baru berusia 17 tahun. Selebihnya orang pindah dan murni belum merekam," katanya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, menurut dia, akan fokus menangani warga yang belum memiliki KTP-e, termasuk anak yang baru menginjak usia 17 tahun. Untuk itu, dinas antara lain akan bekerja sama dengan sekolah untuk mengingatkan anak didik yang belum punya KTP-e agar segera mengikuti perekaman data kependudukan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gresik Khusaini mengatakan saat ini 96 persen atau 923.140 orang dari total 961.604 warga Gresik sudah mengikuti perekaman data kependudukan dan memiliki KTP-e.

"Kemarin stok blangko memang sempat habis, namun sudah diatasi. Pemerintah pusat mengirim lagi sebanyak lima ribu blangko," katanya.

Baca juga:
Lapas Bandarlampung kebut perekaman KTP-el warga binaan
Mendagri minta masyarakat proaktif daftar perekaman KTP-el

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019