Solo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta optimistis partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 di Solo, Jawa Tengah, meningkat atau melebihi angka yang ditargetkan 77,5 persen.
KPU Surakarta partisipasi pemilih pada Pemilu tahun ini, ditargetkan 77,5 persen, tetapi kami tetap optimistis bisa melebihi hasil Pilpres 2014 sekitar 81 persen, kata Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti, di Kantor KPU Surakarta, Senin.
"Surakarta pada Pilpres 2014 partisipasi pemilih sekitar 81 persen atau nomor tiga, setelah Kabupaten Boyolali dan Salatiga. Kami berharap dengan melihat antusias masyarakat pada Pemilu tahun ini, bisa lebih banyak lagi dibanding Pilpres sebelumnya," kata Nurul.
Nurul mengatakan KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019, terus melakukan sosialisasi baik melalui badan Ad Hoc, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan sekarang sudah terbentuk kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), dan relawan demokrasi, serta semua komisioner.
"Berbagai upaya kegiatan sosialisasi sudah dilaksanakan. Dan, kegiatan terakhir sosialisasi di komunitas pelari dan masyarakat di Surakarta," katanya.
Kendati demikian, KPU mengimbau masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih silahkan hadir berbondong-bondong ke TPS, pada tanggal 17 April 2019, mulai pukul 07.00 WIB hingga Pukul 13.00 WIB.
Masyarakat yang mempunyai hak pilih, kata dia, pastikan sudah terdaftar dan sudah mempunyai pilihan, sehingga saat mencoblos surat suara di TPS sah atau dengan benar.
Nurul mengatakan KPU Surakarta hingga sekarang sudah menyelesaikan kegiatan sortir dan pelipatan surat suara, pada Sabtu (6/4). Logistik Pileg dan Pilpres Pemilu 2019 di KPU Surakarta sudah seluruhnya ada, dan sejumlah barang sudah dipindahkan ke gudang lima kecamatan di Solo.
Lima gudang itu, yakni gudang bekas SDN Baturono di Kecamatan Pasar Kliwo, Aula kantor Kelurahan Serengan (Serengan), Gedung Serba Guna Kalurahan Karangasem (Laweyan), Kantor STP (Jebres), dan kantor KPU (Banjarsari).
Nurul mengatakan Surat suara yang rusak sudah dilaporkan ke KPU pusat, yakni untuk DPR RI 0,88 persen, DPRD 1,3 persen, DPRD kota 0,99 persen. Dengan rincian DPR RI surat suara rusak sebanyak 805 lembar, DPRD Provinsi 805 lembar, DPRD Kota Dapil 1 sebanyak 177 lembar, untuk Dapil 2 (131), Dapil 3 (136), Dapil 4 (147), dan Dapil 5 (211).
Koordinator Divisi Bidang Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Surakarta, Kajad Pamuji Joko Waskito, menambahkan hasil dari rapat pleno menetapkan daftar pemilih tetap hasil perbaikan 3 (DPTPH-3) untuk Kota Solko, jumlah sama secara angka sebanyak 421.999 pemilih.
Menurut Kajad Pamuji hasil pemiliharaan DPT tercatat pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 998 pemilih, dan masyarakat yang pindah memilih keluar daerah atau daftar pemilih tambahan (DPTb) sebanyak 2.951 pemilih, sedangkan pindah memilih (DPTb) masuk 4.059 pemilih.
"Jumlah pemilih di Solo hasil pemeliharaan DPT masih surplus, artinya surat suara masih mencukupi kebutuhan. Namun, kami masih menunggu surat suara pengganti yang rusak itu," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019