Seoul (ANTARA) - Kepala Korean Air Cho Yang-ho telah meninggal dunia, kata maskapai penerbangan Korea Selatan itu pada Senin, tiga pekan setelah para penanam modal memutuskan untuk mendepak mendiang dari dewan kepemimpinan.
Keputusan itu merupakan kemenangan bersejarah bagi kelompok pemegang saham.
Cho, 73, meninggal di Amerika Serikat pada Senin subuh setelah menderita suatu penyakit kronis, kata perusahaan dalam pernyataan. Seorang pejabat perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa Cho semasa hidup punya masalah paru-paru.
Korean Air dalam beberapa tahun terakhir terbelenggu rangkaian skandal, yang melibatkan para anggota keluarga pendiri perusahaan itu. Puncaknya, Cho tahun lalu didakwa melakukan penggelapan dana dan melanggar kepercayaan. Cho membantah semua dakwaan.
Serangkaian masalah mulai muncul setelah putri tertua Cho, Heather Cho, menjadi sorotan media pada 2014 ketika ia marah-marah atas cara ia disuguhi kacang di kabin kelas utama Korean Air dan ketika ia memerintahkan pesawat tersebut kembali ke gerbang pesawat di sebuah bandara di New York, AS.
Kemarahan soal kacang itu sangat mengganggu citra maskapai perusahaan tersebut, juga mengundang sorotan penuh dengan olok-olok oleh media massa internasional selama berbulan-bulan.
Setelah kematian Cho diumumkan, nilai saham Korean Air naik 3 persen pada pukul 00.17 GMT (07.17 WIB).
Sumber: Reuters
Baca juga: Korean Air carteran daratkan 194 wisatawan di Lombok
Baca juga: Penerbangan langsung Korsel-Manado sedang dijajaki
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019