Jakarta (ANTARA News) - Sektor pertambangan telah menyumbang 37 persen dari pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia periode Januari hingga Agustus 2007. "Sampai dengan Agustus 2007, sektor ini (pertambangan) menyumbang 37 persen terhadap pertumbuhan ekspor nonmigas. Itu (37 persen ) di atas target awal, karena di awal tahun saat kita membuat target ekspor tidak memperhitungkan kenaikan komoditi pertambangan seperti saat ini," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Rabu. Mari mengatakan, tujuan ekspor produk pertambangan nonmigas Indonesia adalah ke China, Amerika Serikat, Eropa, dan India. Menurut dia, ekspor komoditi pertambangan nonmigas seperti batubara, nikel dan tembaga, mencapai 15 persen. Sebanyak 50 persennya berasal dari batubara, sedangkan produk lainnya menyumbang 50 persen sisanya. Dari ekspor batubara, dia mengatakan, total nilainya mencapai delapan miliar AS dolar, sedangkan produk lainnya mencapai tujuh miliar AS dolar. Pertumbuhan ekspor sektor pertambangan non migas sendiri naik 35,7 persen dari tahun 2006 lalu, ujar dia. Jika dilihat dari tahun 2006, dari nilai ekspor meningkat 12,3 persen. Untuk batubara, volume ekspornya meningkat 17,7 persen dan volumenya meningkat sembilan persen. Sedangkan untuk biji besi, kerak, abu, dan logam, nilainya meningkat 69 persen dan volumenya meningkat 100,8 persen. "Terjadi peningkatan dua kali lipat dibanding tahun lalu," ujar Mari.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007