Solo (ANTARA) - Sebanyak 2.500 personel anggota Polri dan TNI dipersiapkan untuk pengamanan kampanye terbuka calon presiden-calon wakil presiden di Stadion Sriwedari Solo, kata Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo.

Ribut Hari Wibowo mengemukakan hal itu pada apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan kampanye terbuka Pemilu 2019 di halaman Pura Mangkunegaran Kota Surakarta, Senin.

Apel gelar pasukan gabungan Polri-TNI yang bertema "Tingkatkan Sinergitas TNI-Polri Komponen Bangsa Lainnya Guna Mewujudkan Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri) yang Kondusif" itu untuk persiapan pengamanan kegiatan kampanye terbuka baik untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin maupun pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga yang akan digelar di Stadion Sriwedari Solo.

"Kegiatan apel gelar pasukan tersebut untuk persiapan pengamanan kampanye terbuka yang digelar di Stadion Sriwedari Solo pada Selasa (9/4) untuk pasangan nomor urut 01 dan Rabu (10/4) untuk pasangan nomor urut 02," katanya.

Ada sebanyak 2.500 personel telah disiapkan selain dari Polresta Surakarta, Polres Solo Raya, Polres di lingkup Polda Jateng lain, dibantu Pasukan Brimob Polda Jateng, Satuan TNI yang ada di Solo Raya, serta pasukan Kavaleri.

"Semua mem-'back up' Polresta Surakarta untuk meyakinkan masyarakat Solo tetap aman dan nyaman," kata Kapolres.

Kapolres mengatakan pihaknya bersinergi bersama TNI menyiapkan strategi dan antisipasi, sehingga semua kegiatan dapat berjalan nyaman, aman, dan lancar.

Pada kegiatan kampanye terbuka yang digelar di Stadion Sriwedari Solo, sesuai perizinan akan dihadiri puluhan ribu orang.

"Massa yang diperkirakan akan hadir dalam kampanye terbuka itu, sesuai izin sekitar 50 ribu hingga 75 ribu orang. Namun, ada kemungkinan massa bisa lebih besar," katanya.

Kendati demikian, Polri bersama TNI segera menyiapkan antisipasi untuk memberikan pelayanan dan pengamanan secara maksimal. Anggota Polri bersama TNI menjamin keamanan dan kedamaian Kota Surakarta.

Kapolres menjelaskan untuk sepeda motor dengan knalpot "brong" sudah dilakukan evaluasi dan disampaikan kepada seluruh satgas, parpol, peserta kampanye dan koordinatornya untuk tidak menggunakan knalpot "brong".

Jika ada yang masih menggunakan kendaraan dengan knalpot "brong" akan dilakukan sanksi penindakan hukum sesuai aturan atau ditilang.

Komandan Kodim 0735 Surakarta Letkol Inf. Ali Akhwan mengatakan sebanyak 300 personel dipersiapkan untuk dukung Polri dalam pengamanan kegiatan kampanye terbuka di Solo.

Menurut Dandim, sejumlah personel TNI telah disiapkan antara lain satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Kondim Surakarta, dua SSK dari Lanud Adi Soemarmo, satu SSK Kavaleri. Pasukan ini siap mem-"back up" Polresta Surakarta dalam pengamanan kampanye terbuka di Solo.

"Kami siapkan 2.500 personel gabungan dan siaga menjaga Kota Solo. Jika aparat keamanan siap, Insya Allah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Dandim.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019