Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai tahun 2019 ini akan menggelar kegiatan pariwisata sejarah berupa parade "Seribu Garuda" menyambut hari lahir Pancasila pada 1 Juni.

"Mulai tahun ini kami gelar Parade Seribu Garuda sebagai kegiatan tahunan untuk melengkapi kegiatan Parade Kebangsaan di Kota Ende yang kami gelar setiap tahun sejak 2014 lalu," kata Wakil Bupati Ende, Djafar Ahmad di Kupang, Senin.

Ia mengatakan parade ini digelar untuk memperkuat pesan tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia lahir di Kota Ende.

Pancasila lahir melalui ilham yang didapatkan Presiden RI pertama Ir Soekarno atau yang disematkan dengan panggilan karib Bung Karno saat menjalani masa pengasingan di Kota Ende pada tahun 1934-1939 silam.

Djafar mengatakan, Parade Seribu Garuda ini digelar untuk melengkapi kegiatan Parade Kebangsaan yang dimulai dari laut atau dari Pulau Ende.

"Jadi nanti dari parade laut sebagai simbol kedatangan Bung Karno untuk menjalani massa pengasingannya dan disambut di darat dengan para Seribu Garuda," katanya.

Djafar mengatakan, pemerintah daerah ingin terus memperkuat makna Pancasila sebagai icon utama wisata sejarah di daerah itu.

Tidak hanya parade Seribu Garuda, lanjutnya, namun pemerintah dalam tahun ini juga akan membangun sebuah papan nama besar di atas Gunung Meja bertuliskan Ende Kota Pancasila.

"Kami sedang diskusikan nanti selain tulisan ini apakah dibangun patung Bung Karno yang tinggi atau burung garuda," katanya.

Ia berharap dengan menonjolkan pesan Pancasila ini dapat menambah semarak kegiatan pariwisata di Ende sehingga semakin banyak memikat minat kunjungan wisatawan ke daerah setempat.

"Karena kami sudah memiliki branding yang sangat kuat sebagai kota lahirnya ideologi Pancasila yang dipelajari banyak pihak termasuk negara-negara lain," katanya.

Baca juga: Ende tonjolkan tiga ikon selama bulan Soekarno

Baca juga: Taman Renungan Bung Karno di Ende-NTT diperbaiki pemerintah

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019