Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 42 eksportir furnitur mengikuti pameran furnitur (INDEX) yang akan berlangsung tanggal 1 sampai 4 Nopember 2007 di Dubai, Persatuan Emirat Arab. Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Departemen Perdagangan, Bachrul Chairi, dalam keterangan resminya, Rabu, mengatakan target transaksi dalam pameran kali ini sebesar 4 juta dolar AS atau naik dua kali lipat dibanding pencapaian tahun lalu. "Hal ini dimungkinkan dengan beberapa indikator antara lain, luas pavilion Indonesia yang meningkat menjadi 460 meter persegi dibanding dengan tahun lalu yang luasnya 300 meter persegi," katanya. Keikutsertaan Indonesia yang keempat kalinya pada pameran INDEX itu diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar furnitur Indonesia di pasar Timur Tengah. Pada kesempatan itu, Indonesia akan memamerkan furnitur rotan, kayu, furnitur antik dan moderen, aksesoris furnitur serta lampu. Pemerintah berharap pengusaha Indonesia dapat meraih peluang ekspor dengan adanya pembangunan properti (hotel, pusat perbelanjaan modern) di Timur Tengah yang meningkat pesat. Pembangunan properti di wilayah itu diperkirakan menyerap 6,5 miliar dolar AS khusus untuk pasar furnitur dan interiornya. Total nilai ekspor non migas Indonesia ke Persatuan Emirat Arab sebesar 1 miliar dolar AS pada tahun 2006 dan ekspor furnitur Indonesia menyumbang sebesar 18 juta dolar AS atau 18 persennya. Sementara itu, pemasok utama furnitur dunia ke pasar Timur Tengah selama ini didominasi oleh negara-negara seperti Italia (30 persen), China (15 persen), Amerika Serikat (7 persen), Spanyol (4 persen) dan Inggris (3 persen). (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007