Kediri (ANTARA News) - Kendati dalam sehari telah diguncang 50 kali kegempaan, namun Gunung Kelud yang berada di ketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu tak menampakkan tanda-tanda akan meletus. Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Kristianto, kepada pers di Balai Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jatim, Rabu sore mengungkapkan dalam 12 jam terakhir telah terjadi 39 kali gempa vulkanik dangkal yang semakin mendekatkan rekahan magma ke permukaan danau kawah. Selain itu juga terjadi empat kali gempa vulkanik dalam, dan tujuh kali gempa tektonik jauh. "Meskipun tidak ada tanda-tanda letusan, namun Gunung Kelud masih tetap berpotensi meletus," katanya. Sedang suhu air danau kawah hingga pukul 12.00 WIB tercatat 39,5 derajat celsius di kedalaman 15 meter, 38,3 derajat celsius pada kedalaman 10 meter, dan 35,8 derajat celsius pada bagian permukaan dengan warna air danau kawah hijau keputih-putihan. "Peningkatan suhu kawah ini menandakan masih adanya pergerakan magma di bawah danau kawah," kata Kristianto. Menurut dia, yang menjadi pertanyaan sekarang mengapa gempa yang tak terhitung kejadiannya itu tak juga mampu mendobrak sumbat lava, padahal ketebalan sumbat lava itu kurang dari satu kilometer. Sementara itu beberapa pejabat dan pengamat gunung api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung akan menggantikan beberapa pejabat dan pengamat yang sebelumnya telah bertugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Sugihwaras. Menurut rencana mulai Kamis (1/11) besok tim PVMBG Bandung di PPGA Margomulyo, yakni Kabid Pengawasan dan Penyelidikan Gunung Api, M Hendrasto akan digantikan Kasubid Pengamatan Gunung Api, Agus Budianto dan dua tenaga ahli sisimik dan ahli kimia PVMBG Bandung, Sri Hidayati dan Yasa Suparlan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007