Wonosobo (ANTARA) - Satu dari empat pendaki Gunung Sumbing di Wonosobo, Jawa Tengah, yang diduga mengalami hipotermia ditemukan tewas oleh tim SAR gabungan, Sabtu.

Pendaki yang meninggal tersebut atas nama Fatur Rohman (16) remaja asal kelurahan Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Utara.

Korban diketahui melakukan pendakian pada Jumat (5/4) pukul 15.50 WIB.

Berdasarkan informasi dari Kepala Basarnas Jawa Tengah, Aris Sofingi korban melakukan pendakian bersama 3 rekannya yakni Disa (16), Wildan (17) dan Sultan (16) yang semuanya berasal dari Jawa Timur melalui jalur Basecamp Stick Pala, Garung Reco, Kalijajar, Wonosobo.

Aris mengatakan diduga karena cuaca yang tidak bersahabat dan suhu yang dingin, keempat pendaki tersebut mengalami hipotermia (panas suhu tubuh menurun drastis akibat suhu dingin) yang mengakibatkan salah satu dari mereka meninggal dunia.

"Kami yang mendapatkan informasi Pada pukul 11.30 WIB dari rekan potensi SAR bahwa ada pendaki yang mengalami hipotermia langsung memberangkatkan tim untuk melakukan evakuasi bersama tim SAR gabungan," katanya.

Pada pukul 15.30 WIB tim SAR berhasil mencapai posisi 3 pendaki, yakni Dias, Wildan, dan Sultan yang mengalami hipotermia tersebut di atas pos 3 tepatnya di Watu Pestan. Ketiganya kemudian diberi penghangat dan dievakuasi menuju Basecamp Garung. Kemudian tim melanjutkan pencarian seorang pendaki lainnya.

Sekitar pukul 17.00 WIB tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas Pos SAR Wonosobo, Koramil Kalikajar, Polsek Kalikajar, BPBD Wonosobo, Stick Pala Garung, Grasindo Kledung, Pajero Wonosobo, Skydoors, SAR Kabupaten Wonosobo dan Sarda Jateng berhasil mencapai pendaki ke empat atas nama Fatur Rohman di bawah puncak Rajawali di ketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut.

"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, diduga akibat hipotermia. Korban berhasil dibawa ke basecamp Garung pukul 18.55 dan langsung dibawa ke RSUD Wonosobo untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019