Purworejo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus pada kasus pengeroyokan yang menimpa Yuli Wijaya (28), warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, oleh sekelompok orang.
"(Waktu kampanye terbuka di Kabupaten Brebes, red) Pak Presiden tanya langsung sama saya, beliau bertanya 'piye bocah kae'? Saya jawab saya mau nengok langsung Pak dan kemarin beliau mengatakan juga telah mengirim utusan," kata Ganjar saat "ngopi" bareng warga di warung angkringan di Kabupaten Purworejo, Jumat.
Yuli menjadi korban pengeroyokan massa beratribut Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) yang sedang dalam perjalanan dari kampanye terbuka Prabowo-Sandi di Purworejo.
Saat itu Yuki yang berprofesi sebagai juru parkir tengah menjalankan tugasnya dengan mengenakan kaos capres bernomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Akibat pengeroyokan yang terjadi di Jalan Yogya KM 11, tepatnya di depan SD Negeri Krendetan, Kecamatan Bagelen, pada Selasa (2/4) itu, Yulu mengalami luka-luka serta harus dilarikan ke rumah sakit.
Ganjar menyebutkan bahwa Presiden Jokowi berharap peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Kampanye yo kampanye, tapi 'ojo jotos-jotosan'. Pak Jokowi berharap agar yang ini tidak terulang, kemarin yang di Solo kejadian, yang di Purworejo juga kejadian. Ya kampanye mesti damai, jangan adu otot, adu keceriaan saja, adu program saja," ujar Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi agar masyarakat jangan ada yang memprovokasi dan jangan sampai terprovokasi atas peristiwa pengeroyokan di Purworejo ini.
"Jangan ada yang kepancing karena suaranya mau ada balasan, jangan, jangan dibalas. Dan kejadian Solo maupun Purworejo jangan sampai terulang. Dulu di jalan Magelang kan terjadi, juga di Temanggung juga terjadi. Saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi," katanya.
Terkait kondisi terkini Yuli, Ganjar mengaku telah menerima banyak laporan dari para tetangga dan telah dipastikan langsung dengan menelpon yang bersangkutan.
"Mudah-mudahan segera sembuh. Kemarin saya sudah telepon, tadi janjiannya mau ke sini (warung angkringan, red), saya juga mau ke kesana sebenarnya, tapi diomongin dia mau diajak ke sini, tapi ternyata tidak di ajak ke sini," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019