Jakarta (ANTARA) - Menjelang pemilihan umum 2019, Si Juki meluncurkan gerakan bernama #SayaTidakMemilih. Gerakan politik ini dideklarasikan oleh karakter komik Indonesia ini melalui akun media sosial.

Dalam akun resmi, Juki memuat berbagai konten dengan tagar #SayaTidakMemilih yang menjadi pembicaraan serta pro dan kontra dari warganet terkait dengan isu golput.

Si Juki, dalam siaran pers, Jumat, mengatakan gerakan ini bukan dibuat untuk mengajak masyarakat golput, tetapi memberi arahan tentang calon-calon pemimpin seperti apa yang seharusnya tidak dipilih dalam pemilu pada 17 April 2019 nanti.

Juki memberikan ciri-ciri pemimpin yang seharusnya tidak dipilih seperti para mantan napi korupsi, calon yang hanya mengumbar janji dan pencitraan, serta calon yang suka memecah belah rakyat.

Ini bukan pertama kalinya Si Juki melakukan gerakan di dunia politik. Pada 2014, Si Juki mencalonkan diri sebagai calon presiden alternatif dalam gerakan #BeraniBeda.

Pada saat itu Si Juki mengajak para pemilih pemula untuk memahami mekanisme Pemilu dengan cara kreatif.

Tahun ini, Si Juki mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menentukan pilihan.

Gerakan #SayaTidakMemilih tidak hanya berakhir menjadi kampanye di media sosial saja, tetapi dikemas menjadi sebuah buku komik.

Komik berjudul #SayaTidakMemilih ini dirilis oleh penerbit Bukune di berbagai toko buku di Indonesia.

Dalam buku komik ini, Si Juki juga berkolaborasi dengan tokoh komik lain seperti Juleha dan Mang Awung.

Dalam komik ini, terdapat juga karakter Raisah karya Tosan Aji. Kolaborasi dalam komik ini semakin ramai dengan kehadiran karakter dari dua Webtoon ternama yaitu Pak Guru Inyong karya Anggoro Ihank dan Ngopi Yuk! karya Sisifafa & Romy Hernadi.

Baca juga: Si Juki melebarkan sayap ke La Liga
Baca juga: Komikus "Si Juki" sebut WCCE perluas jaringan pekerja kreatif

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019