MHRSS di Beijing, Jumat, merilis ke-13 profesi baru itu yang di antaranya untuk perkembangan kecerdasan artifisial (AI), internet untuk segalanya (IOT), mahadata, komputansi awan, ketangkasan elektrik, kendaraan nirawak, manajemen pertanian, dan pengoperasian sistem robot industri.
Penggunaan AI, IOT, mahadata, komputansi awan, dan teknisinya sangat dibutuhkan di semua bidang, demikian argumentasi MHRSS yang melatari penambahan 13 jenis pekerjaan baru itu sebagaimana dilaporkan media resmi setempat.
Setelah robot-robot industri menggantikan peran tenaga manusia di beberapa pabrik di China, profesi di bidang pengoperasian dan pemeliharaan robot-robot tersebut makin menarik.
Permintaan akan operator kendaraan nirawak juga sangat tinggi seiring dengan peningkatan penggunaan moda tersebut untuk proteksi, pemetaan, fotografi, dan supervisi di bidang industri, pertanian dan lain-lain.
Pada 1999, China telah menerbitkan buku referensi pertama tentang klasifikasi profesi yang mencakup 1.838 lapangan kerja. Selama periode 2004-2009, China telah merilis 120 profesi baru di 12 bidang.
Pada 2010, China mulai merevisi buku referensi tersebut dengan menambah beberapa profesi baru dan edisi terakhir terbit pada 2015.
Dalam empat tahun terakhir setelah beberapa industri baru berhasil menciptakan lapangan kerja baru, China kembali memperbarui daftar profesi tersebut.
MHRSS secara reguler merilis daftar profesi baru yang dapat membantu meningkatkan lapangan kerja, mereformasi lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan, serta membantu pengambilan kebijakan bursa kerja.
Baca juga: SD di China tidak beri PR kepada muridnya
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019