Solo (ANTARA) - Aparat keamanan baik dari TNI dan Polri siap menjamin keamanan di wilayah Jawa Tengah saat Bangsa Indonesia sedang menggelar pesta demokrasi Pilpres dan Pileg pada Pemilu 2019.
"Semua kekuatan personel baik dari TNI dan Polri sudah dipersiapkan untuk pengamanan Pemilu 2019, sehingga pelaksanaan sukses dan kondusif," kata Kepala Polda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, di sela acara Kunker Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, di Mapolresta Surakarta, Jumat.
Menurut Kapolda kedatangan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengecek kesiapsiagaan satuan baik dari unsur TNI maupun Polri di wilayah Jateng, tetapi kegiatan Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Pemilu dilaksanakan di Lapangan Lanud Adi Soemarmo Karanganyar.
Kapolda mengatakan semua personel kekuatan pengamanan di Solo Raya dengan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Mabes Polri sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK). Dua SSK itu, dari pasukan Brimob Polda Kalteng dan Bengkulu, yang ditempatkan di Kota Solo ini. Dan, juga dari pasukan Brimob Polda Jateng satu SSK, serta didukung dari TNI.
Kapolda mengatakan untuk wilayah Jateng juga ditambah 4 SSK atau 400 personel yang direncanakan ditempatkan di eks Keresidenan Kedu karena di daerah ini yang mendapatkan prioritas kedua setelah Solo.
"Kami tahu sebelumnya ada konflik pada saat digelar rapat kampanye umum beberapa waktu lalu, dan satu SSK lagi untuk wilayah di eks Keresidenan Banyumas," kata Kapolda didampingi Pangdam IV/Diponegoro Mayjen (TNI) Mochamad Effendi.
Menurut dia, kekuatan-kekuatan tersebut tentunya ingin bahwa wilayahnya tetap aman dan kondusif. Namun, semuanya itu, diharapkan juga semua kontestan baik Pilpres maupun Pileg ikut menjaga kondusifitas di Jateng.
Menurut dia, ke depan akan mengundang semua pimpinan partai politik, di wilayah sebelum dilaksanakan rapat-rapat umum, terutama di daerah yang berpotensi menyebabkan ketidaksukaan masyarakat. Misalnya, peserta kampanye yang mengendarai kendaraan sepeda motor dengan knalpot "brong". Hal ini, berpontensi menimbulkan ketidaksenangan dan memicu konflik di lapangan.
Oleh karena itu, Kapolda mengharapkan pimpinan Parpol dan ketua tim sukses masing-masing paslon untuk bisa mengendalikan, mengarahkan, menginstruksikan kepada semua peserta kampanye untuk menggunakan kendaraan secara tertib sesuai aturan lalu lintas.
"Hal ini, saya lihat di Banyumas tidak ada motor berknalpot brong, dan juga di Pekalongan, Brebes dan Slawi. Saya melihat yang ada di eks Keresidenan Surakarta, dan Kedu. Dua wilayah ini, yang harus menjadi prioritas di Jateng," katanya.
Pihakya sudah membuat surat untuk para pimpinan parpol untuk mentaati peraturan lalu lintas, dan menghargai jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPU. Kedua paslon harus bisa saling menghargai.
Kapolri dan Panglima TNI menyampaikan pesan agar terus mengajak para ulama dan tokoh masyarakat untuk mendinginkan suasana supaya pesta demokrasi Pemilu 2019 berjalan aman dan kondusif.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen (TNI) Mochamad Effendi mengatakan wilayah Kodam IV/Diponegoro meliputi Jateng dan DIY. Dengan menyiapkan sebanyak 14.150 orang personel TNI untuk melaksanakan tugas perbantuan kepada Polri dalam mengamankan dan mensukseskan Pemilu 2019.
Menurut Pangdam, pihaknya juga mempunyai cadangan pasukan terpusat yang akan ikut mendukung jika diperlukan yakni Grup 2 Kopassus di Sukoharjo, dan Brigif 6 Kostrad di wilayah ini.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dalam kunker di Mapolresta Surakarta mengadakan pertemuan tertutup kepada jajaran Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro. Panglima TNI dan Kapolri usai memberikan pengarahan langsung kembali ke Jakarta.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019