Jakarta, 31 Oktober 2007 (ANTARA) - Sampai dengan 30 September 2007, UOB Buana berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 357,06 miliar atau meningkat 9,50% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 326,07 miliar. Peningkatan ini merupakan kontribusi dari peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, demikian dikatakan Safrullah Hadi Saleh, Direktur Akuntansi dan Keuangan UOB Buana dalam siaran persnya di Jakarta. Seiring dengan peningkatan laba, total aktiva juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1,35 triliun atau 8,02% dari Rp 16,84 triliun per 30 September 2006 menjadi Rp 18,19 triliun per 30 September 2007, dimana 92,79% atau Rp 16,88 triliun merupakan aktiva produktif. Pada sisi kredit, jumlah kredit yang telah disalurkan per 30 September 2007 mencapai Rp 11,97 triliun meningkat 16,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,25 triliun. Sejalan dengan fokus usaha UOB Buana untuk menjadikan kredit konsumer sebagai usaha inti di samping kredit retail dan komersial, kredit konsumer UOB Buana naik 29,13% menjadi Rp 2,76 triliun per 30 September 2007. Peningkatan kredit ini diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang terlihat dengan turunnya NPL net menjadi 2,77% dari 3,26% per 30 September 2006. Pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), UOB Buana berhasil meningkatkan dana dengan biaya rendah yaitu Giro dan Tabungan dari 58,55% per 30 September 2006 menjadi 61,10% per 30 September 2007. Total DPK yang berhasil dihimpun sampai dengan 30 September 2007 tercatat sebesar Rp 12,72 triliun. Rasio-rasio keuangan UOB Buana per 30 September 2007 tercatat sebagai berikut: CAR dengan memperhitungkan risiko kredit, NIM, ROA, ROE, BOPO, dan LDR masing-masing sebesar 29,00%, 7,17%, 3,64%, 14,97%, 67,72% dan 94,08% sedangkan per 30 September 2006 masing-masing tercatat 30,11%, 7,49%, 3,61%, 17,93%, 73,59% dan 82,72%. Penurunan ROE dari 17,93% menjadi 14,97% melulu disebabkan oleh Penawaran Umum Terbatas III (Rights Issue III) yang dilaksanakan pada bulan Juni 2006 sebesar Rp. 798 miliar guna lebih meningkatkan kemampuan modal Bank.

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007