Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo Jawa Timur berhasil menjaring 24 orang sopir taksi ilegal yang biasa beroperasi di wilayah bandara setempat, demi menciptakan kenyamanan pengguna jasa angkutan udara di Juanda.
Heru Prasetyo selaku General Manager Bandar Udara Internasional Juanda mengatakan pihaknya sering mendapatkan laporan dari penumpang terkait dengan keberadaan taksi ilegal ini.
"Sudah sering kami menerima laporan terkait dengan taksi gelap ini, kami tidak akan tinggal diam dan terus melakukan razia supaya bandara terbebas dari keberadaan taksi gelap," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga tidak akan pilih-pilih untuk menegakkan aturan yang ada di Bandara Juanda ini, mengingat keberadaan pengemudi taksi ilegal ini cukup meresahkan.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak Pomal untuk langkah lanjutan pengemudi taksi ini," katanya.
Ia mengakui, pihaknya tidak ingin mengganggu mata pencaharian orang, tetapi juga harus sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan bandara, sehingga tidak ada orang lain yang dirugikan.
"Silahkan cari penumpang di tempat lain. Kalau mau di Juanda, ya harus sesuai dengan aturan yang ada, sesuai prosedur yang ada," katanya.
Ia menambahkan, Bandar Udara Internasional Juanda merupakan pintu gerbang Jawa Timur melalui udara.
"Setiap harinya menjadi tempat keluar masuk orang dan barang yang datang dan pergi dari dalam dan luar negeri, yang menyokong kegiatan ekonomi Jawa Timur dalam rangka pembangunan nasional," katanya.
Maka dari itu, aspek keamanan dan ketertiban transportasi lanjutan yang digunakan oleh pengguna jasa bandara menjadi hal yang dirasa sangat penting untuk dipertahankan oleh Bandar Udara Internasional Juanda.
"Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Bandar Udara Internasional Juanda melaksanakan operasi gabungan penertiban jasa transportasi liar bersama Lanudal Juanda, Satgaspam TNI AL, Otoritas Bandara Wilayah III, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo," ucapnya.
Dirinya menambahkan bahwa operasi penertiban akan terus dilaksanakan.
"Tidak hanya hari ini, selanjutnya operasi penertiban akan kami laksanakan secara berkala dan berkelanjutan," katanya.
Ia juga menghimbau agar para pengguna jasa bandara dapat menggunakan transportasi darat resmi bandara.
"Saat ini kami telah bekerja sama dengan 13 operator dengan 977 armada yang dapat diidentifikasi melalui stiker dan nomor lambung," katanya.
Baca juga: Penertiban taksi gelap di SHIA April selesai
Baca juga: Taksi gelap Bandara Soekarno-Hatta dirazia, ratusan tertangkap
Baca juga: Manajemen Bandara Kualanamu akan tertibkan taksi gelap
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019