Pihaknya pun sangat mendukung layanan daring ini.
"Kami sambut baik ini. Kami mengajak seluruh warga untuk menggunakan layanan ini," kata Gubernur Anies di sela-sela acara Peluncuran Samsat Nasional Terintegrasi di 34 Provinsi, di Kantor NTMC, Jakarta, Kamis.
Ia memperkirakan ada sekitar 14 ribu warga Jakarta yang sebelumnya membayar pajak kendaraan di kantor-kantor Samsat setempat.
"Ini harus pindah menggunakan fasilitas online," katanya.
Pasalnya banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan fasilitas layanan Samsat Online Nasional ini diantaranya gratis dan tidak memakan waktu lama.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap dengan adanya Samsat Online ini, masyarakat akan lebih taat membayar pajak kendaraannya.
"Beberapa kali pemutihan denda dilakukan tujuannya mengajak masyarakat untuk membayar (pajak). Dengan adanya fasilitas ini, tidak ada alasan lagi untuk menunda. Tunaikan kewajiban (membayar pajak) dan rasakan manfaatnya (pembangunan infrastruktur)," katanya.
Pada Kamis, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri bersama sejumlah pemimpin daerah dari seluruh Indonesia meluncurkan pelayanan Samsat Online yang berlaku secara nasional.
Refdi mengatakan bahwa teknologi Samsat Online ini bukan hal baru.
Teknologi pembayaran pajak kendaraan secara daring ini telah dikembangkan oleh Korlantas Polri bekerja sama dengan pemerintah daerah serta perbankan nasional dan swasta sejak 2017 di beberapa daerah secara bertahap.
Baca juga: Polri gandeng pemda luncurkan Samsat Online Nasional
Baca juga: Kapolri resmikan e-Samsat Jawa dan Bali
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019