Baghdad (ANTARA News) - Seorang pembom bunuh diri naik sepeda menewaskan 30 polisi Irak yang sedang melakukan gerak badan pagi mereka di sebuah markas di utara Baghdad, dalam salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa bulan. Dan serangan bom di tepi jalan Senin itu melukai seorang jenderal AS -- pejabat AS berpangkat paling tinggi yang terluka di Irak sejak invasi 2003. Pemboman bunuh diri di utara Baghdad itu ditargetkan pada satu pasukan reaksi cepat polisi di markas mereka di provinsi Diyala yang resah, kata Mayor Jenderal Ghanim al-Quraishi, kepala provinsi Diyala. Seorang pemilik toko yang tokonya dekat dengan markas itu mengatakan ia melihat seorang pria mengenddarai sepeda melewati celah dalam tembok beton yang mengelilingi kompleks itu dan mendengar ledakan keras dua detik kemudian yang melemparkan asap debu ke udara. "Saya melihat sejumlah mayat tertutup darah. Beberapa sekarat, beberapa memiliki tangan dan kaki terbang," kata pemilik toko Ali Shahine. Sedikitnya 20 orang terluka akibat serangan itu, termasuk satu wanita dan satu anak, kata polisi. Para pejabat rumah sakit memberikan jumlah korban yang sama. Tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas pemboman itu, tapi serangan tersebut mengandung tanda al Qaida, yang sering menggunakan pembom bunuh diri dengan dampak yang menghancurkan dalam serangan terhadap pasukan keamanan Irak. Markas itu ada di kota Baquba, ibukota provinsi Diyala, daerah campuran secara agama dan etnis tempat al Qaida dan kelompok perlawanan Arab Sunni lainnya dan juga milisi Muslim Syiah beroperasi. Juga di Diyala , polisi menemukan 20 mayat yang dipenggal Senin, dibuang dekat sebuah pos polisi di barat Baquba. Identitas korban tidak diketahui dengan segera. Pemenggalan di Irak merupakan perbuatan biasa dari militan al Qaida. Sebelas pemimpin suku Sunni dan Syiah, anggota sebuah kelompok anti-al Qaida di Diyala, telah diculik Minggu dalam perjalanan mereka pulang setelah menghadiri pertemuan dengan seorang wakil perdana menteri di Baghdad. Kementerian pertahanan mengatakan delapan orang diselamatkan Senin ketika tentara menyerang rumah tempat mereka disekap, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007