Kalau kita tidak netral maka sama dengan berkhianat dengan negara, satuan TNI AD dan juga berkhianat dengan keluarga kita semua, karena ancamannya adalah pemecatan, ujarnya

Belitung (ANTARA) - Danrem 045/Garuda Jaya (Gaya) Kolonel Inf Dadang Arif Abdurahman mengunjungi 125 prajurit yang bertugas di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna memastikan netralitas TNI di daerah itu menghadapi Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada 17 April 2019.

"Selaku prajurit harus menjaga dan memegang teguh netralitas TNI dalam menghadapi pesta demokrasi yang tinggal 12 hari lagi," kata Danrem di Kodim 0414 Tanjungpandan, Belitung, Kamis.

Ia menegaskan netralitas TNI adalah harga mati, sekali saja TNI tidak netral maka rakyat tidak akan percaya lagi dengan TNI.

"Kalau kita tidak netral maka sama dengan berkhianat dengan negara, satuan TNI AD dan juga berkhianat dengan keluarga kita semua, karena ancamannya adalah pemecatan," ujarnya.

Oleh karena itu, prajurit dan PNS TNI AD untuk tidak tergiur oleh kontestan yang mengajak mendukung, bahkan ditawari dengan iming-imingan tertentu sehingga ikut membantu dan terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan pemilu ke depannya.

"Saya perintahkan agar prajurit kembali membaca dan memmedomani buku saku yang telah dibagikan mengenai aturan pelibatan 'Rule of Engangement (RoE)' pengamanan pemilu, agar tidak salah melangkah," katanya.

Ia menambahkan, selain netralitas TNI, Babinsa harus berperan dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa TNI AD akan setia kepada bangsa, negara dan akan membantu dan melindungi masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

"Babinsa dalam melaksanakan tugas berpedoman terhadap Delapan Wajib TNI. Yang pertama, bersikap ramah tamah terhadap rakyat, bersikap sopan santun terhadap rakyat, menjunjung tinggi kehormatan wanita," katanya.

Selain itu, menjaga kehormatan diri dimuka umum, senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannga, yang ke enam tidak sekali-kali merugikan rakyat, tidak sekali kali menakuti dan menyakiti hati rakyat dan yang kedelapan menjadi contoh dan mempelopori usaha -usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

"Seluruh prajurit harus memegang teguh Delapan Wajib TNI supaya tercapai melaksanakan tugas pokoknya sebagai aparat kewilayahan," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019