Saat ini Unsyiah telah memasuki tahapan daya saing regional yang nantinya dapat mendorong lahirnya inovasi dan kreativitas
Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Hammam Riza mengajak mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk mengembangkan berbagai inovasi sehingga dapat bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
"Indonesia menargetkan menjadi negara yang inovatif serta mandiri. Salah satu yang paling berperan adalah perguruan tinggi, sebab di sanalah tersedia dan terbentuknya sumber daya manusia yang mumpuni," katanya di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela kuliah umum tentang Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Era 4.0 untuk Menghela Pertumbuhan Ekonomi Aceh di auditorium FMIPA Unsyiah.
Ia menjelaskan perguruan tinggi bukan hanya menjalankan misi pengajaran dan pusat riset saja, tetapi juga harus menjadi wahana menumbuh kembangan kewirausahaan berbasis teknologi.
"Aceh punya banyak potensi yang saat ini belum semuanya digarap dengan baik, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa mendatang," katanya.
Menurut dia, butuh berbagai langkah dan terobosan agar pertumbuhan ekonomi Aceh dapat bangkit, salah satunya dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Kami mendorong agar mahasiswa Unsyiah dapat melahirkan digital startup lokal," katanya.
Wakil Rektor Unsyiah Bidang Akademik, Prof Marwan mengatakan Unsyiah berkomitmen untuk menjadi perguruan tinggi yang inovatif serta menjalankan centre of excellence di berbagai bidang. Komitmen tersebut siring dengan adanya pusat unggulan tentang kebencanaan, atsiri, hingga padi Aceh yang diharapkan dapat berkolaborasi dengan BPPT.
"Saat ini Unsyiah telah memasuki tahapan daya saing regional yang nantinya dapat mendorong lahirnya inovasi dan kreativitas," kata Marwan.
Ia juga berharap BPPT dapat mengembangkan startup dan technopark di Aceh seperti yang telah diterapkan di berbagai daerah di Indonesia dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019