Jepara (ANTARA) - Sebanyak 40 keluarga di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai menempati rumah sewa program bantuan untuk nelayan di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, sedangkan 50 unit lainnya belum ditempati karena masih menunggu kelengkapan sarananya.

"Sabanyak 40 keluarga yang terlebih dahulu menempati merupakan yang lebih awal mendaftar. Sementara bangunan rumah yang ditempati merupakan hasil pembangunan tahun 2016," kata Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Jepara Anisah Salmah di Jepara, Kamis.

Sementara 50 unit rumah yang dibangun tahun 2017, kata dia, hingga sekarang memang belum ditempati karena masih menunggu renovasi.

Renovasi yang dibutuhkan, di antaranya instalasi kamar mandi dan WC serta kusen dan daun jendela ada yang harus diperbaiki sebelum ditempati.

Rumah yang hendak ditempati, kata dia, memang harus dipastikan layak dihuni, seperti halnya 40 unit rumah yang sudah terlebih dahulu ditempati juga dipastikan terlebih dahulu sarana dan prasarananya.

"Jangan sampai, ketika ditempati justru timbul permasalahan yang bisa mengurangi kenyamanan keluarga nelayan," ujarnya.

Meskipun unit yang tersisa hanya 50-an rumah, katanya, jumlah keluarga nelayan di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Jepara, sangat banyak karena mencapai 80-an keluarga.

Tingginya animo masyarakat desa setempat untuk bisa menempati rumah dengan model sewa per bulan hanya Rp130.000, tentunya tidak sebanding dengan jumlah rumah yang tersedia.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Jepara dua kali mengajukan tambahan rumah nelayan ke Pemerintah Pusat, menyusul masih banyak warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan belum memiliki tempat tinggal.

"Upaya yang kami lakukan, tidak hanya mengajukan ke Pemerintah Pusat, melainkan juga mengajukan bantuan pembangunan rumah nelayan ke Pemprov Jateng," ujarnya.

Kepala Desa Kedungmalang Fahrur Rozikin mengungkapkan animo warga yang ingin menempati rumah nelayan memang tinggi karena saat ini sudah ada 80-an keluarga.

Di Desa Kedungmalang, kata dia, memang banyak nelayan yang belum memiliki rumah sendiri sehingga banyak rumah yang ditempati untuk tiga hingga empat keluarga.

Tersedianya program bantuan rumah untuk nelayan, katanya, memang disambut antusias para nelayan yang belum memiliki tempat tinggal.

"Karena yang berminat banyak, sedangkan rumah yang tersedia terbatas, maka ada persyaratan yang harus dipenuhi," ujarnya.

Di antaranya, merupakan warga asli Desa Kedungmalang yang dibuktikan dengan kepemilikan KTP, persyaratan lainnya harus sudah berkeluarga dan belum memiliki tempat tinggal dan merupakan warga tidak mampu.

"Kami memang berharap pemerintah kembali menambah jumlah rumah nelayan, mengingat sudah ada lahan yang tersedia seluas 1,5 hektare," ujarnya.

Jumlah keluarga di Desa Kedungmalang sendiri tercatat sebanyak 1.377 keluarga dan sekitar 800 keluarga di antaranya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Sementara jumlah rumah yang disediakan sebanyak 90 unit dengan model bangunan kopel deret dengan tipe rumah 36 guna memaksimalkan ketersediaan lahan.

Baca juga: Menteri PUPR tinjau rumah khusus nelayan di Bengkulu
Baca juga: Tiga BUMN sinergi bangun rumah sakit nelayan
Baca juga: Gorontalo Utara bangun 100 unit rumah nelayan

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019