"Semua bahan peledak ini diamankan anggota di Perairan Bajoe, Kabupaten Bone. Semuanya sudah diracik dan siap untuk diledakkan," ujar Direktur Ditpolair Polda Sulsel Kombes Pol Purwoko di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan semua bahan peledak ini diamankan dari tangan pelaku yakni Rida (21) warga Kampung Bajo, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone.
Dia menjelaskan awalnya anggotanya menerima laporan warga mengenai maraknya pengeboman ikan di wilayah Perairan Bajoe dan atas laporan itu, anggota kemudian melakukan penyelidikan serta patroli pada malam hingga pagi hari.
"Begitu ada laporan mengenai aktivitas pengeboman ikan, langsung kita tindaklanjuti dan menerjunkan anggota unit Intel Polairud. Begitu sudah ada petunjuk, kapal patroli mulai mengerucutkan penyisirannya," katanya.
Kombes Purwoko menyatakan beberapa kapal-kapal nelayan (jolloro) diperiksa hingga akhirnya kapal yang dikemudikan oleh Rida diperiksa dan ditemukan puluhan botol dan jerigen paket bom ikan.
"Semua kapal jolloro kami periksa karena begitu ada laporan dari unit intel bahwa bom ikan diangkut pakai jolloro, langsung disisir semuanya," jelasnya.
Dari tangan pelaku ditemukan sejumlah barang bukti berupa 34 botol bom berisi amonium nitrat, 18 jerigen berukuran 1 liter, 7 buah jerigen berukuran 2 liter, 3 jerigen berukuran 5 liter yang semuanya berisi amonium nitrat.
Selain itu, juga diamankan satu unit perahu nelayan, satu unit kompresor, satu rol selang, tiga kacamata selam, dua pasang sepatu bebek, tiga buah regulator, satu buah GPS serta dua bungkus plastik berisikan bahan peledak Trinitrotoluena (TNT).
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019