Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Banjir kembali melanda Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah di Kabupaten Bandung pada Kamis pagi, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah itu.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan ketiga kecamatan itu mulai tergenang sejak Rabu (3/4) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

"Akibat dari intensitas hujan yang tinggi hampir merata di wilayah Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung, lalu suplai air lebih dominan dari Sungai Cikapundung," kata dia.

Dia mengatakan di Kecamatan Dayeuhkolot, tinggi genangan air maksimum 10-40 centimeter di Desa Dayeuhkolot dan 10-30 centimeter di Desa Citeureup.

Sementara genangan di Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, tingginya maksimum 10-30 centimeter, dan di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, tingginya 10-60 centimeter.

Warga terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, menurut Budi, sebagian mengungsi di Aula Desa Dayeuhkolot. Jumlah pengungsi di tempat itu 40 keluarga yang terdiri atas 124 orang, 14 lansia, 17 balita, empat bayi, satu ibu hamil, lima ibu menyusui, dan tiga penyandang disabilitas.

Selain itu ada lima keluarga yang terdiri atas 17 orang dan dua lansia yang mengungsi di Kantor RW 02 Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot.

Sementara di Kecamatan Baleendah, ada 56 keluarga yang terdiri atas 145 orang, 35 lansia, sembilan balita, tiga ibu menyusui, dan satu penyandang disabilitas yang mengungsi di Gedung Inkanas untuk menghindari dampak banjir.

BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung dalam menangani dampak bencana itu.

"BPBD Kabupaten Bandung .melakukan assesment ke lokasi kejadian, kemudian posko pengungsi diaktifkan kembali," katanya.

Baca juga: Tujuh sekolah terendam banjir di Kabupaten Bandung

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019