Tahun 2014, Jokowi-JK memang 64 persen di Banyumas, 2019 kita ingin memang 80 persen, setujuPurwokerto (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo memperkirakan perolehan suara minimal 80 persen di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya dalam Pilpres 2019.
"Tahun 2014, Jokowi-JK memang 64 persen di Banyumas, 2019 kita ingin memang 80 persen, setuju," kata Jokowi di hadapan massa pendukung saat kampanye terbuka di Lapangan Sasana Mandala Krida, GOR Satria Purwokerto, Banyumas Jateng, Kamis.
Jokowi mengaku senang berada di Banyumas. "Pagi hari ini saya senang sekali di Banyumas, 'wes podo madang mendoan durung' (sudah pada makan mendoan belum-red)," ucapnya.
Ia melihat banyak warga Banyumas yang merupakan pendukung militan pasangan Jokowi-Ma'ruf. "Saya sampaikan minimal 80 persen 'nggih'," ujarnya, menegaskan.
Ia mengatakan pada tanggal 17 April sore ia akan telpon ke pengurus Banyumas. "'Kepriwe kabare, entuk pinten persen, menang lho nggih' (gimana kabarnya, dapat berapa persen, menang lho ya-red)," katanya.
Ia mengatakan setelah kampanye di Banyumas akan beli mendoan dan setelah itu akan ke Brebes, setelah itu Cirebon dan Indramayu melalui jalur darat.
Sebelumnya dalam dalam kampanye terbuka juga dilakukan deklarasi dukungan relawan Pemuda Pancasila Banyumas kepada Jokowi-Ma'ruf.
Hadir dalam kesempatan itu pengurus tokoh PDIP seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani dan Pramono Anung. Juga hadir putri mantan Presiden Gus Dur, Yenny Wahid.
Puan sempat memberikan pengantar dalam kampanye terbuka itu dengan memulainya dalam bahasa Jawa khas Banyumasan.
"Nyong seneng nang Banyumas, ramai banget (saya senang ke Banyumas, ramai sekali-red)," ucapnya.
Ia berharap warga sudah menentukan pilihan untuk dicoblos pada 17 April 2019.
"Sudah banyak yang dilakukan Bapak Jokowi untuk Indonesia, jadi ingat tinggal 14 hari lagi, semua waspada di lingkungannya bahwa kita tetap yakin memenangkan Jokowi-Maruf," tutur Puan.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urur 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019