AsiaNet 78130
HAIKOU, Tiongkok, 2 April 2019 (Antara/Xinhua-AsiaNet)--
Perwakilan dari provinsi Hainan di pulau wilayah selatan Tiongkok serta kota dan provinsi negara ASEAN meneken inisiatif bersama pada konferensi tahunan Boao Forum for Asia (BFA) yang berakhir Jumat, dengan berkomitmen untuk meningkatkan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN.
Inisiatif bersama ini ditandatangani pada Dialog Gubernur/Walikota ASEAN-Tiongkok yang digelar selama konferensi tahunan BFA di Boao, kota pantai di Hainan.
"BFA telah menjadi platform penting bagi Hainan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Sabuk dan Jalan," kata Wang Sheng, direktur kantor urusan luar negeri provinsi tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hainan telah memperkuat konektivitas dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalan (B&R) dengan serangkaian konferensi dan diskusi panel, seperti Dialog Gubernur/Walikota ASEAN-Tiongkok dan Jalur Sutra Maritim Abad 21: Kerjasama Ekonomi Pulau.
Tahun lalu, program pariwisata pesiar Jalur Sutra Maritim Abad 21 diusulkan pada dialog ini guna mempromosikan pengembangan pariwisata pesiar.
Sejauh ini, Hainan telah membuka total 14 rute pelayaran ke Vietnam, Filipina serta negara dan kota lain di wilayah ASEAN.
Dialog tahun ini, yang bertema "Konektivitas ASEAN-Tiongkok dan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan," menekankan konektivitas antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN baik di laut maupun di udara.
Seseorang bisa menempuh perjalanan udara selama empat jam dari Hainan ke 21 negara dan wilayah di Asia, serta delapan jam ke 59 negara dan wilayah di Asia, Oseania, Eropa dan Afrika.
"Kami berharap bisa membangun platform yang mengupayakan pembukaan penerbangan langsung antara Chiang Mai dan Hainan," ujar Viroon Phantevee, wakil gubernur Chiang Mai, Thailand pada dialog tahun ini.
BFA juga telah mengupayakan kerjasama antara Hainan dan negara-negara di sepanjang B&R, dengan serangkaian proyek yang dikerjakan dalam beberapa tahun terakhir.
Misalnya, proyek berbagi teknologi produksi benih dari jenis padi telah dilakukan antara Hainan dan beberapa negara ASEAN. Dengan teknologi yang dipromosikan pada Dialog Gubernur/Walikota ASEAN-Tiongkok sebelumnya, sekira 100 orang pakar kini datang ke Hainan untuk mempelajari jenis tersebut dan teknologi terkait setiap tahun.
Sejauh ini, 550.000 hektar padi hibrida telah ditanam di Filipina, 2,5 juta hektar di India, 330.000 hektar di Pakistan, 700.000 hektar di Vietnam dan 200.000 hektar di Indonesia.
"Hainan telah berperan penting dalam kerjasama produksi benih di antara negara-negara ASEAN," ucap Wang.
Pada dialog tahun ini, serangkaian proyek kerjasama juga telah dicapai, termasuk proyek industri dan informasi antara Hainan dan Republik Korea serta proyek lainnya menyangkut peternakan dengan Swedia.
Dengan peluang yang telah BFA berikan, Hainan telah mengupayakan lebih banyak kerjasama internasional, dengan jumlah kota sahabatnya mencapai 60 buah dan masih akan bertambah di masa mendatang.
BFA akan melayani Inisiatif Sabuk dan Jalan lebih baik dan diskusi panel akan digelar di zona perdagangan bebas Hainan dan reformasi, inovasi kelembagaan, investasi dan fasilitasi perdagangan, lingkungan usaha, serta pengembangan ekologis pelabuhan perdagangan bebas tersebut, kata Wang.
"Hainan akan terus menggelar konferensi dan diskusi guna mendorong kerjasama praktis di bidang kesehatan, ekonomi biru, pariwisata, budaya, pendidikan, teknologi, pertanian tropis dan produksi benih," ujarnya.
Sumber: Kantor Urusan Luar Negeri Provinsi Hainan
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019