Pekanbaru (ANTARA News) - Pesawat tempur jenis Hawk 200 dengan nomor TT 0203 yang sebelumnya diberitakan jatuh di ujung landasan pacu (runway) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau dipastikan tergelincir saat gagal lepas landas (take off), bukan karena jatuh. Hal tersebut ditegaskan oleh Komandan Lanud (Danlanud) Pekanbaru, Kolonel Penerbang Gandhara Olivenca di Pekanbaru, Selasa usai kedatangan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) TNI AU I, Marsekal Muda Erri Biatmoko untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Danladud menjelaskan, kejadian bermula saat pesawat tempur yang dipiloti oleh Kapten Penerbang Hermawan Muhammad Kisha yang ingin melakukan latihan rutin tergelincir saat akan lepas landas hingga akhirnya pesawat buatan Inggris sekitar tahun 1995 tersebut terbalik hingga rodanya berada diatas di ujung landasan pacu yang memiliki panjang 2.240 meter tersebut. Sekitar 15 menit kemudian pilot yang hanya mengalami luka ringan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan kini di rawat di rumah sakit AURI. Saat dilakukan evakuasi persediaan oksigen di dalam pesawat masih penuh sehingga tidak terjadi sesuatu yang membahayakan bagi pilot di dalamnya. Danlanud menambahkan hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti pesawat tempur tersebut mengalami gagal take off karena perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kami belum dapat memastikan apakah penyebab tergelincirnya pesawat tersebut karena memerlukan penyelidikan lebih lanjut, namun yang pasti pesawat belum sempat terbang ketika tergelincir," katanya. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa tidak terjadi ledakan sama sekali dalam kecelakaan tersebut seperti yang sebelumnya dikatakan para saksi mata dekat lokasi kejadian. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap kelaikan pesawat tempur di Lanud Pekanbaru mengingat pada November 2006 juga terjadi kecelakaan tergelincirnya pesawat tempur di Lanud Pekanbaru.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007