Jakarta, 30/10 (ANTARA) - Pemerintah menerbitkan surat utang negara (SUN) hanya sebesar Rp1 triliun dari target jumlah indikatif penerbitan FR0047 (reopening) dan FR0048 (reopening) sebesar Rp3 triliun. "Jumlah itu mempertimbangkan kondisi kas negara/pemerintah yang masih cukup aman," kata Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto ketika mengumumkan hasil lelang FR0047 dan FR0048 di Jakarta, Selasa. Menurut Rahmat, keputusan jumlah yang dimenangkan itu juga mempertimbangkan tujuan untuk menjaga stabilitas harga SUN yang wajar di pasar. Penawaran yang masuk dari peserta lelang terhadap kedua seri SUN itu sebenarnya mencapai Rp7,056 triliun terdiri dari penawaran terhadap FR0047 sebesar Rp3,098 triliun dan FR0048 sebesar Rp3,958 triliun. Untuk FR0047 yield terendah yang masuk 10,125 persen dan tertinggi 10,4375 persen. Sementara untuk FR0048, yield terendah yang masuk 9,4375 persen dan tertinggi 9,75 persen. Pada FR0047, pemerintah hanya memenangkan sebesar Rp0,9 triliun dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 10,14924 persen, dan tingkat kupon 10 persen. SUN sejumlah itu akan resmi diterbitkan pada 1 November 2007, jatuh tempo pada 15 Februari 2028 dan pembayaran kupon tanggal 15 Februari dan 15 Agustus. Sementara untuk FR0048, pemerintah hanya memenangkan sebesar Rp0,1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 9,44351 persen, tingkat kupon 9,0 persen. SUN seri itu akan resmi diterbitkan 1 November 2007, jatuh tempo 15 September 2018, dan kupon dibayarkan tiap tanggal 15 Maret dan 15 September. Rahmat juga menyebutkan, tidak ada penawaran non kompetitif yang diajukan oleh peserta lelang, padahal pemerintah membuka kesempatan adanya penawaran non kompetitif. Berdasar pengumuman lelang sebelumnya, disebutkan bahwa peserta lelang dapat mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non kompetitif. Alokasi non kompetitif untuk seri FR0047 dan FR0048 adalah sebesar 20 persen. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007