Medan (ANTARA) - Ribuan umat Muslim dari Kota Medan dan sekitarnya memadati halaman Istana Maimun di Kota Medan untuk mengikuti peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1440 H/ 2019 Masehi, Rabu.

Peringatan Isra Mi'raj yang dirangkai zikir akbar tersebut menghadirkan tiga penceramah nasional Ustadz Tengku Zulkarnain, Ustadz Sambo dan Ustadz Haikal Hasan.

Ustadz Tengku Zulkarnain dalam tausiahnya menyebutkan bangsa ini adalah bangsa yang besar dan akan lebih besar serta disegani dunia kalau semuanya dijalankan dengan kejujuran tanpa adanya kebohongan.

Nilai-nilai kejujuran itu harus terus dipelihara karena sesuai dengan tema peringatan Isra Mi'raj yakni "Mewujudkan kebaikan negeri melalui peringatan Isra mi'raj" , yang artinya bangsa ini akan semakin besar jika dibangun dari kejujuran.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, lanjut dia, sudah ada gerakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab yang coba mengadu domba membenturkan antara agama Islam dengan kebudayaan. Misalnya ada yang menyebutkan pakai kerudung, cadar, jubah dan adalah budaya Arab, yang kesemuanya itu ucapkan hanya untuk memecah bangsa ini.

Kebudayaan itu, kata dia, tidak bisa diadu dengan agama, dan jangan sampai isu tidak bena itu terus dibiarkan berkembang karena jika tidak segera disikapi akan bedampak pada kehancuran bangsa ini.

"Budaya sama budaya saja diadu domba bisa perang. Apalagi kalau budaya diadu dengan agama. Bisa hancur lebur kita," katanya.

Sementara Ustadz Sambo menyebutkan Shalat adalah yang paling utama dilakukan sebelum dan sesudah memulai aktivitas sehari-hari. Artinya kalau shalat kita sudah benar maka yang diharapkan akan dikabulkan Allah.

"Pesan saya jaga shalat, jangan tinggalkan shalat. Yang malas shalat, dari sekarang berubahlah. Karena kalau ingin hidupnya berubah, shalat lah," katanya.

Baca juga: Isra Mi'raj momentum umat Muslim menahan diri tak sebarkan hoaks

Baca juga: Presiden Jokowi nikmati perayaan Isra Mi`raj bersama santri

Pewarta: Juraidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019