Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyatakan siap menata sejumlah objek pariwisata religi yang ada di kota ini untuk mendongkrak tingkat kunjungan pascagempa bumi.
"Objek pariwisata religi di Mataram memiliki potensi cukup tinggi, terutama untuk wisatawan domestik," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram I Made Swastika Negara di Mataram, Rabu.
Wisata religi memang memberikan dampak pada wisata domestik, akan tetapi hal itu bisa menjadi promosi pariwisata lokal potensial yang disampaikan kepada masyarakat luas dari mulut ke mulut sehingga bisa sampai ke luar daerah.
Pernyataan itu disampaikannya sekaligus menyikapi permintaan dari Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana yang menyebutkan dispar perlu memperhatikan potensi wisata baik wisata alam, buatan dan religi.
Khusus untuk pariwisata religi, wakil wali kota menilai tidak terlalu berat yang penting ada penataan dan kebersihan dijaga agar pengunjung lebih nyaman.
Ia mengatakan, dua objek wisata religi yang cukup terkenal di Mataram adalah Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan.
Dua makam tersebut dikeramatkan oleh warga di daerah ini sehingga makam tersebut selalu ramai didatangi peziarah, baik dari dalam kota maupun luar Kota Mataram.
Oleh karena itu, tahun ini Dispar Kota Mataram akan mulai melakukan penataan terhadap keberadaan Makam Loang Baloq, selain penataan fasilitas umum berupa perbaikan toilet serta penataan bagian depan makam.
Selama ini, Makam Loang Baloq terkesan tidak terlihat karena bagian depannya dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL), yang memang sudah berada di kawasan tersebut sudah puluhan tahun.
Namun demikian, untuk bisa melakukan penataan secara optimal, PKL seharusnya direlokasi ke Taman Loang Baloq yang tepat berada di depan Makam Loang Baloq.
"Sebelum direlokasi, PKL harus kita buatkan lapak-lapak siap pakai di dalam taman agar PKL dapat langsung menempati," katanya.
Setelah PKL direlokasi, lanjutnya, depan makam bisa ditata optimal dengan membuat taman sehingga makam bisa terlihat jelas, rapi dan indah dari luar.
Baca juga: Dispar: "travel advice" tidak berdampak di Mataram
Baca juga: Ikhtiar Mataram bangkitkan pariwisata pascagempa
Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019