Pertimbangan perlunya dikeluarkan kebijakan itu karena jumlah UMKM sebanyak 57,8 juta unit atau 99,9 persen berasal dari populasi usaha di Indonesia

Pekalongan (ANTARA) - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengeluarkan kebijakan afirmatif mengenai peningkatan kuantitas dan kualitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ketua KEIN, Sutrisno Bachir di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan bahwa usulan pemberdayaan ekonomi kerakyatan ini berbentuk kemudahan akses kredit atau pembiayaan pada bank, pemasaran, bahan baku, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Usulan itu, sudah kami sampaikan dan direspons Presiden Jokowi. Pesan beliau agar segera diwujudkan," katanya saat menyampaikan pidato ilmiahnya pada kegiatan "Dialog Ekonomi Keummatan di Universitas Pekalongan (Unikal) Pekalongan.

Menurut dia, pertimbangan perlunya dikeluarkan kebijakan itu karena jumlah UMKM sebanyak 57,8 juta unit atau 99,9 persen berasal dari populasi usaha di Indonesia.

UMKM ini, kata dia, menampung sekitar 107 juta angkatan kerja yang sebagian besar berkecimpung pada sektor pertanian, perdagangan, dan jasa.

Ia mengatakan literasi UMKM pada lembaga keuangan baik bank, lembaga keuangan nonbank (IKNB), dan modal relatif sedikit (minim) padahal progran tersebut dapat membantu UMKM mengembangkan skala usahanya melalui produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Literasi keuangan yang baik akan mengantarkan UMKM memahami pengetahuan dasar keuangan dengan baik. Demikian pula, pengelolaan sumber daya keuangan yang baik akan mengantarkannya pada peningkatan skala usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan angkatan kerjanya," katanya.

Menurut dia, melalui literasi keuangan ini maka industri perbankan bisa melakukan linkage program dengan koperasi-koperasi yang berkinerja sehat.

Adapun, peran pemerintah pada program ini, kata dia, bisa memberikan stimulus dalam berbagai bentuk baik mempergunakan instrumen moneter maupun fiskal.

Ia mengatakan keberadaan koperasi masih strategis dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan karena sebagai tempat berhimpunnya usaha mikro dan kecil.

"Sebagai bukti, dalam kemajuan Pekalongan juga terdapat andil koperasi. Pekalongan dikenal melahirkan pengusaha-pengusaha yang merintis dari nol hingga menjadi pengusaha besar karena bergabung dengan koperasi. Oleh karena, setelah sukses mereka tidak lupa untuk mengembangkan koperasi sehingga akan lebih banyak lagi melahirkan pengusaha-pengusaha andal," katanya.***3***

Baca juga: KEIN: Indonesia serius membentengi wilayah ekonomi digital

Baca juga: KEIN nyatakan sudah waktunya Indonesia kembangkan energi nuklir

Baca juga: KEIN: industri berbasis budaya potensial dikembangkan

Pewarta: Kutnadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019