Matematika agak sulit karena harus menghitung. Ada beberapa soal perkalian yang sulit dan mengerjakannya menjadi lama
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 18 siswa berkebutuhan khusus (difabel) atau di sejumlah SLB-A PGRI Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur mengikuti ujian nasional berbasis kertas (UNBK) yang digelar mulai Senin (1/4), Selasa (2/4) dan Kamis (6/4).

Salah satu ujian untuk siswa difabel terpantau di SLB/SMALB PGRI Kedungwaru, Tulungagung, Selasa, di mana seorang siswa tuna netra mengerjakan soal matematika di lembaran kertas braile.

"Di sini siswa yang mengikuti ujian nasional hanya satu siswa tuna netra, lainnya ada di SMALB lain," kata Kepala SLB-A PGRI Kedungwaru, Tulungagung Lilik Asmarini.

Tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UN braile di sekolah tersebut.

Fajar Calvino Samsu Duha (20), siswa tuna netra yang menjadi satu-satunya peserta UN braile di sekolah tersebut mengerjakan soal demi soal dengan mengandalkan kemampuan baca tulisan braile menggunakan ujung jari-jemarinya.

Pada hari pertama UN braile mata pelajaran Bahasa Indonesia, Fajar mengaku cukup lancar mengerjakan soal.

Namun pada hari kedua UN dengan mata ujian matematika dia sempat merasa kesulitan.

"Matematika agak sulit karena harus menghitung. Ada beberapa soal perkalian yang sulit dan mengerjakannya menjadi lama," kata Fajar.

Seperti pelaksanaan ujian pada umumnya, Fajar juga diawasi oleh dua orang pengawas.

"Standar kelulusannya juga ditentukan oleh pusat sehingga kita mengikuti," kata Lilik.

Pihak sekolah sendiri juga menggelar sejumlah uji coba sebagai persiapannya untuk mengikuti UNBK ini.

Pendalaman materi mata pelajaran yang akan diujikan juga dilakukan oleh para guru.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Tulungagung, selain di SLB-A PGRI Kedungwaru, ujian nasional untuk siswa berkebutuhan khusus di wilayah Kabupaten Tulungagung juga diselenggarakan di SLB-C Negeri Tulungagung dengan jumlah peserta tuna wicara sebanyak empat siswa, di SLB-B Negeri Tulungagung sebanyak tujuh (7) siswa, dan di SMALBS Bintara sebanyak enam (6) siswa. 

Baca juga: Anugrah fokus Ujian Nasional meski berkebutuhan khusus

Baca juga: Mendikbud kunjungi peserta UN inklusi di Surabaya

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019