Mohammad Javad Zarif mengatakan AS mesti bertanggung-jawab atas terorisme ekonominya. "BERITA PALSU: @SecPompeo menyatakan bahwa AS 'siap membantu @ifrc, yang akan menyalurkan uang melalui Bulan Sabit Merah Iran untuk meringankan penderitaan," kata menteri luar negeri Iran tersebut di cuitan pada Selasa malam (2/4).
"BERITA BENAR:Saat @ICRC Presiden menyatakan, Bulan Sabit Merah Iran tak bisa menerima dana apa pun karena sanksi tidak sah AS. AS mesti menanggung TERORISME EKONOMINYA," ia menambahkan.
Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan AS telah menutup rekening Bulan Sabit Merah dan menghambat dikeluarkannya bantuan kemanusiaan dari negara lain buat rakyat Iran yang menjadi korban banjir.
Ia menambahkan tindakan AS yang dilakukan dalam kesempatan peringatan penarikannya dari kesepakatan nuklir Iran sementara Rencana Aksi Menyeluruh Gabungan (JCPOA) adalah petunjuk mengenai pendekatan anti-rakyat oleh pejabat AS yang bertentangan dengan slogan konyol mereka yang mengatakan "sanksi bukan ditujukan kepada rakyat Iran, tapi mendukung mereka".
Secara normal semua sistem perbankan takkan dihalangi sekalipun dalam kondisi sulit dan darurat dan pengiriman bantuan kemanusiaan akan mungkin dilakukan melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC), kata Qasemi, sebagaimana dikutip Kantor Berita Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia menambahkan AS melalui pendekatan tidak manusiawi dan kejamnya telah menghalangi semua bantuan kemanusiaan buat rakyat yang dilanda banjir.
Sementara itu Zarif sebelumnya mengatakan di dalam satu pesan "Tekanan maksimal @realDonaldTrump --yang melecehkan Res. 2231 DKPBB & putusan ICJ-- menghambat upaya bantuan oleh #BulanSabitMerahIran buat semua masyarakat yang diporak-porandakan banjir yang tak pernah terjadi sebelumnya. Menghalangi peralatan termasuk helikopter bantuan."
Hujan lebat yang tak pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan banjir di berbagai wilayah Iran selama dua pekan belakangan ini. Banyak orang tewas dan cedera dan banyak lagi meninggalkan rumah mereka di seluruh Iran.
Sumber: IRNA
Baca juga: Menlu Iran gambarkan sanksi AS sebagai terorisme ekonomi
Baca juga: Pemimpin Iran cari cara pertahankan ekonomi akibat sanksi AS
Baca juga: Palang Merah Inggris tawarkan bantuan untuk korban banjir di Iran
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019