Jakarta (ANTARA) - Ketua federasi sepak bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel secara mengejutkan menyatakan mundur pada Selasa setelah mengaku menerima hadiah jam tangan mewah dari seorang kolega asal Ukraina sebagai hadiah.
Grindel, yang mengepalai federasi olahraga terbesar di dunia itu pada 2016, mengaku tidak mengetahui nilai jam tangan yang dihadiahkan oleh seorang pengusaha asal Ukraina sekaligus pengurus sepak bola Grigory Surkis, demikian dilaporkan Reuters pada Selasa.
Selain hadiah jam tangan mewah, Dia juga mendapat tekanan setelah mendapat sejumlah pemasukan dari anak perusahaan DFB.
"Semua yang kenal saya tahu saya tidak tamak. Harga jam itu 6.000 Euro. Saya tidak tahu merk maupun harganya waktu itu," kata Grindel kepada media.
"Tuan Surkis tidak memiliki ketertarikan komersial yang terkait dengan DFB. Dia tidak pernah, sebelum atau sesudah, meminta saya untuk dukungan apapun."
"Saat ini sudah jelas dia tidak akan melakukan kampanye untuk periode selanjutnya sebagai komite eksekutif UEFA, di mana dia sudah tidak lagi berada di sana."
"Bagi saya, sebelum atau sekarang, tidak ada konflik kepentingan. Menerima itu hanyalah soal kesopanan-santunan," kata dia.
Grindel telah menunjukkan jam tangan yang dimaksud kepada orang-orang di DFB dan rekan-rekannya di Frankfurt dan mengaku salah karena tidak mengetahui harganya waktu menerimanya kala itu.
"Saya tak bisa menjelaskan kenapa saya tidak segera melakukan tindakan. Saya terkejut karena kesalahan saya. Saya mundur sebagai presiden DFB. Saya minta maaf karena menerima jam tangan ini adalah contoh yang tidak baik," kata Grindel.
DFB, yang akan menggelar Piala Eropa 2024, menyatakan bahwa wakil presiden federasi Rainer Koch dan Reinhard Rauball akan menjadi ketua sementara hingga digelar pemilihan pada September.
Grindel, mantan jurnalis dan anggota parlemen dari partai konservatif CDU, pernah disorot setelah laporan Spiegel menyatakan dia menerima 78.000 euro dari anak perusahaan DFB yang tidak dilaporkan ke publik.
Grindel juga seorang anggota komite eksekutif UEFA dan anggota dewan FIFA, yang meneruskan kepemimpinan Wolfgang Niersbach, yang dipaksa turun dari DFB di tengah dugaan pengaturan suara untuk Piala Dunia 2006.
Sebelum menjabat, Grindel belum memiliki pengalaman internasional di dunia sepak bola.
Grindel mengawasi investigasi yang dijalankan DFB terhadap skandal 2006 itu dan tidak menemukan bukti dari pembelian suara namun tidak bisa menjelaskan pembayaran juataan dolar lewat FIFA yang masuk ke kantong seorang ofisial senior FIFA.
Grindel juga disalahkan karena dipandang tidak menangani dengan baik kasus pesepak bola Jerman Mezut Ozil dan foto kontroversialnya dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan sebelum Piala Dunia tahun lalu.
Grindel juga selalu mengritik kepelatihan Joachim Loew bulan lalu ketika sang pelatih tidak memasukkan Mats Hummels, Jerome Boateng dan Thomas Mueller ke timnas.
Timnas Jerman, juara dunia empat kali itu, sedang mengalami penurunan tingkat popularitas, juga penjualan tiket dan ranking pada beberapa tahun terakhir.
Mereka juga tersingkir di kompetisi Nations League tahun lalu.
Baca juga: DFB akui kesalahan terkait Ozil
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019